PIALA DUNIA,deltamahakam.co.id-Piala Dunia 2022 di Qatar dimulai Minggu,20 November 2022,lantas siapa yang terlihat siap juara dan siapa yang kurang matang? Melihat waktu dan lokasinya, Piala Dunia 2022 nampaknya akan menjadi edisi yang lain dari yang lain.
Tim-tim dari penjuru dunia sibuk wara-wiri melakukan persiapan terakhir menjelang dimulainya turnamen Minggu (20/11), ada yang terlihat prima dan segar, tapi tak sedikit yang terseok-seok.
Tapi negara mana yang diunggulkan jadi juara dunia, negara mana bakal jadi kuda hitam, siapa bakal jadi lumbung gol, serta siapa yang paling mungkin mengecewakan harapan warganya?
32.Arab Saudi
Arab Saudi akan menjalani Piala Dunia keenam mereka semenjak pertama lolos pada 1994, tetapi mereka harus tampil super maksimal jika ingin menyamai pencapaian mereka di debut 28 tahun yang lalu: lolos ke 16 besar.
Meski menjuarai grup kualifikasi dengan rekor bertahan impresif, Arab Saudi kesulitan mencetak gol dan hanya bisa mencetak 12 gol dalam 10 pertandingan.
Penggawa-penggawa Elang Hijau harus bisa menunjukan penampilant terbaik dalam hidup mereka, mengingat Lionel Messi dan Robert Lewandowski sudah menanti di fase grup.
31.Australia
Australia harus berdarah-darah, melalui adu penalti kontra Peru di play-off antarbenua demi mencapai babak utama Piala Dunia untuk kelima kalinya secara beruntun. Tapi, Socceroos punya tugas berat jika ingin menyamai penampilan terbaik mereka di panggung global, yang terjadi pada Piala Dunia 2006 saat mencapai 16 besar.
Mereka harus menghadapi Prancis dan Denmark di fase grup, dan mengingat mereka cuma menang empat kali dari 10 laga di babak kualifikasi, sudah jelas bahwa Australia tak sekuat dulu.
Praktis, warga Australia tak banyak berharap pada kiprah timnas mereka di Qatar.
30.Tunisia
Tunisia mencatatkan sembilan clean sheet beruntun sebelum dilumat Brasil 5-1 September kemarin, dan lini pertahanan Elang Carthage harus berani tampil maksimal kalau mau bikin impak di Qatar nanti.
Prancis dan Denmark dijamin sudah tak sabar ingin mengulangi kesuksesan Brasil yang mampu melumat tim Afrika Utara ini ketika mereka bertemu di fase grup, dengan Australia melengkapi anggota Grup D.
Tunisia belum pernah lolos ke babak gugur di lima penampilan di Piala Dunia sebelum ini, dan pola tersebut sepertinya tak akan berubah di edisi 2022.
29.Qatar
Qatar adalah tim Pot Satu yang paling ingin ditemui tim-tim lainnya saat undian, tetapi meremehkan mereka adalah langkah ceroboh.
Finis dua besar di grup yang dihuni Belanda, Senegal, dan Ekuador tak akan mudah, tetapi kampiun Piala Asia 2019 ini biasanya mampu meningkatkan permainan mereka setiap ada turnamen.
Sudah berkali-kali tim tuan rumah Piala Dunia tak diunggulkan, sudah berkali-kali pula tim tuan rumah menjadi kejutan. Terlepas dari segala kontroversi, jangan tergesa-gesa meremehkan Qatar.
28.Kosta Rika
Usai melangkahi Selandia Baru di play-off antarbenua untuk lolos ke babak utama Piala Dunia, Kosta Rika bakal berharap bisa mengulang penampilan heroik mereka di edisi 2014, di mana Los Ticos menginjakkan kaki di perempat-final.
Saat itu, mereka keluar sebagai juara grup yang dihuni Italia, Inggris, dan Uruguay, dan lagi-lagi Kosta Rika harus melakukan aksi giang-killing karena tergabung di Grup E bersama Jerman, Spanyol, dan raksasa Asia, Jepang.
Kemenangan menit akhir atas Uzbekistan di laga persahabatan terakhir mereka memang bukan pertanda baik, tetapi Kosta Rika punya kualitas yang mumpuni untuk menantang para raksasa.
27.Kanada
Selain kegagalan sang kampiun Eropa Italia lolos ke Qatar, Kanada juga menjadi cerita ajaib di penyisihan Piala Dunia. Mereka memuncaki klasemen CONCACAF untuk mengikuti turnamen global pertama mereka dalam 36 tahun.
Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026 (bareng Amerika Serikat & Meksiko), Kanada awalnya diyakini baru bisa ‘meledak’ empat tahun lagi, tetapi mereka ke Qatar bukan sebagai turis belaka.
Alphonso Davies menjadi pemain yang mesti diwaspadai Belgia, Kroasia, dan Maroko, dan kemenangan pertama di Piala Dunia harusnya tak sulit dicapai jika bintang Bayern Munich itu mampu tampil prima.
26.Iran
Iran cuma absen Piala Dunia dua kali sejak 1998, dan kali ini akan ikutan lagi setelah memuncaki grup mereka di babak ketiga kualifikasi Asia.
Mereka menang delapan kali dari 10 laga, dan cuma kemasukan empat gol.
Kondisi mereka kian terbukti sedang bagus-bagusnya setelah mengalahkan Uruguay dan menahan Senegal di laga persahabatan terakhir. Singa Persia ini akan menjadi hewan buas yang sulit dijinakkan Inggris, Amerika Serikat, dan Wales, tapi kiprah mereka sangat mungkin tenggelam gara-gara gejolak politik di kampung halaman, yang pasti akan memengaruhi timnas.
25.Kamerun
Usai jadi tim terbaik ketiga di Piala Afrika, Kamerun melanjutkan catatan apik mereka dengan mengalahkan Aljazair di play-off kualifikasi Piala Dunia dengan gol menit akhir.
Meski mereka bukan tim bertabur bintang seperti generasi sebelumnya, manajer Rigobert Song nampaknya sudah mendapatkan formula kemenangan di awal-awal 2022.
Namun, kekalahan di tangan Uzbekistan dan Korea Selatan belum lama ini membuat Indomitable Lions diragukan bisa menantang Brasil, Swiss, dan Serbia dalam perebutan tiket 16 besar.
24.Jepang
Untuk ketujuh kalinya secara beruntun, Jepang mem-booking tempat di Piala Dunia. Mereka finis kedua di babak terakhir kualifikasi Asia.
Sayangnya mereka langsung ditempatkan di kandang harimau, di Grup E yang dihuni Jerman, Spanyol, juga Kosta Rika. Tetapi Samurai Biru punya lini depan yang berpotensi menciptakan kejutan.
Kemenangan atas Amerika Serikat membuktikan anggapan tersebut. Meski grup mereka berat, ada baiknya tidak langsung meremehkan Jepang.
23.Ghana
Setelah Piala Afrika yang memalukan (tersingkir di babak grup!), Ghana mampu bangkit dan mengentaskan rival bebuyutan Nigeria di play-off kualifikasi Piala Dunia.
Kini, mereka berhak mendapatkan kesempatan untuk membalas dendam kepada Uruguay, yang mengeliminasi Black Stars dari perempat-final Piala Dunia 2010 gara-gara ‘Tangan Tuhan’ Luis Suarez.
Ghana juga mendapatkan bala bantuan dengan diperkuat Inaki Williams dan Tariq Lamptey, rasanya lolos ke babak gugur bukan sesuatu yang mustahil.
22.Maroko
Maroko mungkin bukan tim yang paling dinanti-nanti penggemar Piala Dunia, tetapi mereka punya potensi untuk menjadi tim kejutan di Qatar.
Mereka cuma dua kali gagal mencetak tiga gol di enam laga kualifikasi terakhir, dan Maroko bisa dibilang sedang sial saat dikalahkan Mesir di perempat-final Piala Afrika.
Dalam diri Achraf Hakimi, Singa Atlas memiliki pemain muda paling menjanjikan di sepakbola Afrika, dan grup yang dihuni Belgia, Kroasia, dan Kanada tidak seseram yang banyak orang kira, sekalipun cedera Amine Harit menjelang turnamen agak melemahkan kekuatan mereka.
21.Ekuador
Setelah selamat dari tuntutan Chile, yang berkata bahwa Ekuador harus dicoret dari Piala Dunia karena memainkan pemain ilegal di babak penyisihan, La Tricolor berhak tampil di partai pembuka kontra Qatar, Minggu (20/11) nanti.
Sebagai tim termuda di kualifikasi CONMEBOL, Ekuador didapuk sebagai tim paling berkembang di Amerika Selatan. Meski belum bisa disebut matang, turnamen edisi ini bisa menjadi peluang emas bagi bintang-bintang mereka untuk mengorbitkan diri di panggung global.
Cedera pemain kunci Senegal, Sadio Mane, semakin menambah peluang mereka untuk lolos ke 16 besar.
20.Korea Selatan
Tak diragukan lagi bahwa Son Heung-min merupakan bintang terbesar sepakbola Asia. Maka akan sangat disayangkan andai cedera rongga mata yang ia derita di awal November merusak kesempatannya tampil di Qatar.
Masih belum jelas seberpengaruh apa cederanya, apalagi jika melihat ukuran topeng pelindung yang ia gunakan di Piala Dunia nanti, tapi peluang Korea Selatan untuk lolos dari fase grup bersandar di pundak penyerang Tottenham itu.
Jika ia cukup fit untuk meng-carry KorSel, maka babak gugur adalah gol yang realistis bagi Taeguk Warriors.
19.Meksiko
Selain melawan tim-tim CONCACAF, Meksiko bisa dibilang paling sering menghadapi Argentina dan seringkali El Tri keluar sebagai pecundang. Tidak mengherankan jika finis kedua di grup adalah harapan terbaik mereka.
Untuk itu, Meksiko harus bisa menghentikan Robert Lewandowski dan Polandia, sembari mencari cara untuk mencetak lebih banyak gol setelah agak mandul di kualifikasi.
Namun harapan mereka terjegal oleh cederanya sang winger, Jesus Corona, sementara Raul Jimenez belum merumput sejak akhir agustus. Tak ayal, pasukan Gerard Martino punya PR besar di lini depan.
18.Amerika Serikat
Kembali menyambangi Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 2014, dan dengan diperkuat pemain generasi baru yang berbakat, banyak yang berharap Qatar 2022 menjadi titik awal Amerika Serikat mampu tampil trengginas di tanah air mereka empat tahun lagi.
Namun, meski meraih dua trofi dalam 18 terakhir, banyak yang tak yakin dengan taktik pelatih Gregg Berhalter. Performa sang bintang, Christian Pulisic, pun memble menjelang sepakmula di Qatar.
Oleh karenanya, meski Amerika Serikat tidak menghuni grup yang terlalu mengerikan, mereka tetap berpotensi untuk mengecewakan penduduk Negeri Paman Sam.
17.Wales
Wales mengamankan keikutsertaan pertama mereka di Piala Dunia sejak 1958 setelah mengalahkan Ukraina Juni kemarin. Mereka berharap bisa mencapai babak gugur, seperti yang sukses dilakukan di dua edisi Piala Eropa terakhir.
Penampilan terbaik Gareth Bale selalu ia simpan untuk panggung internasional, dan bekas bintang Real Madrid itu bakal ingin tampil impresif di kancah yang mungkin menjadi turnamen besar terakhirnya.
Laga balas dendam kontra Inggris di fase grup juga meningkatkan antusiasme mereka, bahkan jika skuad mereka saat ini tak sekuat skuad semi-finalis Euro 2016 sekalipun.
16.Serbia
Serbia mengejutkan sepakbola Eropa ketika merampas hak Portugal di detik-detik terakhir kualifikasi UEFA untuk mengamankan tiket otomatis ke Qatar, dan mereka bakal percaya diri bisa menimbulkan berbagai kejutan lainnya di Piala Dunia 2022.
Difase grup, mengalahkan Brasil akan menjadi pencapaian yang lebih dahsyat dibandingkan mengentaskan Portugal, dan dalam diri Aleksandar Mitrovic, Dusan Vlahovic, Dusan Tadic, dan Sergej Milinkovic-Savic, Serbia punya senjata mumpuni untuk menantang Selecao.
Namun, pada kenyataannya, sepertinya Serbia bakal berusaha mengalahkan Swiss dan Kamerun untuk mengamankan peringkat kedua di bawah Tim Samba.
15.Senegal
Didapuk sebagai tim Afrika terkuat di Piala Dunia setelah menjuarai Piala Afrika di awal 2022, Senegal mendapat pukulan keras saat Sadio Mane cedera bersama Bayern Munich.
Sempat ada secercah harapan eks-Liverpool itu tetap bisa merumput di Qatar, sampai-sampai dukun pun didatangkan demi menyembuhkannya, tetapi harapan tersebut remuk seketika setelah ia akhirnya dinyatakan tak bisa ikut Piala Dunia.
Senegal masih punya pemain-pemain kelas wahid, termasuk duo Chelsea Kalidou Koulibaly dan Edouard Mendy, tetapi absennya Mane akan menghantui mereka di sepanjang turnamen.
14.Swiss
Swiss memang langganan lolos turnamen besar dan kali ini berhasil melakukannya dengan mengalahkan Italia dalam perebutan tiket otomatis ke Qatar setelah memuncaki grup kualifikasi UEFA mereka.
Swiss meneruskan tren tersebut dengan menghantam Spanyol dan Portugal di Nations League, dan itu bakal menjadi bekal kuat untuk menghadapi Brasil di Qatar.Pengalaman Swiss mencapai babak gugur di turnamen-turnamen besar menjadikan mereka favorit menyusul Tim Samba ke 16 besar, tetapi langkah mereka tak akan mudah dengan adanya Serbia dan Kamerun yang siap menghadang.
13.Polandia
Robert Lewandowski bisa dibilang merupakan pemain terbaik di dunia selama tiga tahun terakhir, jadi rasanya seperti ada yang salah jika dia setidaknya tak unjuk gigi di panggung terbesar.
Semenjak hijrah ke Barcelona, Lewandowski memang sedikit menunjukan tanda-tanda penurunan, dan semua mata akan tertuju padanya terutama setelah Polandia selalu gagal lolos grup di dua turnamen besar terakhir.Jangan lupakan Piotr Zielinski, yang on fire bersama sang pemuncak Serie A, Napoli. Ia bisa menjadi penyuplai bola utama Lewandowski.
12.Uruguay
Grup H memang menjadi grup paling terbuka di antara delapan yang ada. Melihat Uruguay, tak sulit membayangkan mereka menjadi juara grup tersebut, semudah membayangkan Luis Suarez cs menjadi juru kunci.
La Celeste punya ujian besar saat menghadapi Ghana, karena mereka bakal ingin balas dendam setelah kelakuan Suarez di edisi 2010, sementara Portugal dan Korea Selatan diperkuat oleh penyerang jempolan.
Uruguay juga tak berbeda, mereka masih memiliki Suarez dan Edinson Cavani di lini depan, dengan Darwin Nunez sebagai generasi barunya.
Jika lini depan Uruguay bisa nyetel, sembari didukung gelandang-gelandang yang sedang panas dalam diri Fede Valverde dan Rodrigo Bentancur, juara Piala Dunia dua kali ini bisa menjadi tim yang berbahaya.
11.Portugal
Ada dua skenario bagi Portugal usai wawancara bombastis Cristiano Ronaldo bersama Piers Morgan.
Pertama, Ronaldo membungkam gelombang kecaman dan memimpin negaranya meraih satu-satunya trofi yang sampai saat ini gagal ia menangkan.
Kedua, Portugal tenggelam dalam pusaran perpecahan yang disebabkan ego Ronaldo.Apa pun hasil akhirnya, siapkan popcorn untuk menikmati sirkus A Selecao tiap kali Ronaldo cs merumput di Qatar.
10.Kroasia
Meski berstatus runner-up 2018, ekspektasi yang menyelimuti Kroasia di Qatar akan lebih rendah. Tetapi mereka bisa diharapkan untuk tetap kompetitif dan setidaknya melaju sampai perempat-final.
Luka Modric terus tampil di level yang sangat tinggi meski ini menjadi Piala Dunia keempatnya, dan bintang veteran Real Madrid itu akan memimpin skuad yang sedang dalam masa transisi dari ‘Generasi Emas’ yang menghadirkan berbagai kesuksesan di era 2010-an.Empat kemenangan beruntun mengantarkan mereka ke semi-final Nations League, dan mereka harus melanjutkan performa tersebut di Qatar, terutama mengingat Jerman atau Spanyol sepertinya sudah menanti di babak 16 besar.
9.Belgia
Mengingat sebagian ‘Generasi Emas’ mereka sudah pensiun sementara sisanya memasuki akhir hayat karier mereka, Belgia berangkat ke Qatar sebagai tim yang sedang dalam transisi.
Kevin De Bruyne masih menjadi gelandang kreatif terbaik di dunia, tetapi Romelu Lukaku harus bisa menemukan performanya kembali jika Rode Duivels tak ingin mengakhiri era keemasan tanpa gelar.Prospek menghadapi Spanyol atau Jerman di babak 16 besar juga mengkhawatirkan, tak perlu kaget jika anak asuh Roberto Martinez pulang lebih awal.
8.Denmark
Bakal dicap ‘kuda hitam’ oleh (hampir) seluruh pengamat sepakbola jelang Piala Dunia, Denmark punya kapasitas untuk mengulang kehebatan di Euro 2020 di mana mereka mencapai semi-final.
Christian Eriksen sudah kembali dan menjadi pemintal di lini tengah, sementara manajer Kasper Hjulmand sukses membangun tim yang tidak bergantung pada kegemilangan individual.Fakta bahwa mereka sudah mengalahkan lawan mereka di Grup C, Prancis, dua kali dalam beberapa bulan terakhir akan memberi Tim Dinamit dorongan moral tambahan.
Denmark adalah tim yang seimbang dan amat teratur, calon lawan yang tak akan diinginkan tim mana pun di babak-babak akhir.
7.Belanda
Tak terkalahkan dalam 15 pertandingan sejak kembali ditangani Louis van Gaal pasca-Euro 2020, Belanda bakal memasuki Piala Dunia sebagai salah satu tim dengan bekal performa paling apik.
Kekuatan utama mereka adalah lini belakang yang begitu solid sampai-sampai Matthijs de Ligt jadi cadangan. Tetapi De Oranje juga punya daya ledak di depan, seperti yang mereka tunjukan ketika membantai Belgia 4-1 Juni kemarin.Virgil van Dijk cs harusnya bisa menjuarai Grup A di Qatar, dan bisa melaju jauh sebagai kuda hitam Piala Dunia 2022.
6.Inggris
Gareth Southgate akan memimpin skuad Inggris paling berbakat dalam satu dekade terakhir di Qatar, tapi kini kemampuannya dipertanyakan: apakah ia sosok yang tepat untuk memaksimalkan potensi The Three Lions?
Bagaimana tidak, mereka NOL kemenangan dalam enam pertandingan di Nations League. Kemampuan mereka untuk tampil lebih baik daripada saat menjadi runner-up Euro 2020 pun diragukan.Jejak penampilan memang terkadang tak memiliki pengaruh di turnamen besar dan mereka punya pemain mumpuni untuk menjadi juara, tetapi nampaknya Inggris akan tetap menjadi Inggris di Piala Dunia 2022: underachiever abadi.
5.Prancis
Tahun 2022 bukanlah tahun yang membahagiakan buat sang juara bertahan, melihat bagaimana Prancis cuma menang sekali dari enam laga Nations League dan nyaris terdegradasi.
Mungkin yang paling mengkhawatirkan adalah mereka dikalahkan Denmark dua kali, calon lawan mereka di fase grup di Piala Dunia Qatar.Menimbang faktor cedera yang meliputi Paul Pogba, N’Golo Kante, Presnel Kimpembe dan Christopher Nkunku, ditambah kebugaran Karim Benzema yang meragukan serta perilaku Kylian Mbappe yang mulai dicap kebanyakan polah, pasukan Didier Deschamps sedang tidak baik-baik saja.
Meski di atas kertas merupakan skuad paling bertalenta, Prancis sangat bisa dikalahkan.
4.Spanyol
Spanyol adalah negara Pot Satu yang paling sial karena satu grup bareng Jerman, tim Pot Dua terkuat, sehingga perang antar raksasa harus digelar di babak awal.
La Furia Roja tetap diunggulkan lolos grup, tetapi keberadaan pasukan Hansi Flick meningkatkan peluang Spanyol untuk lolos sebagai runner-up, yang lantas bisa membuat lawan 16 besar mereka lebih berat.Mereka memenangkan grup Nations League mereka sebelum Piala Dunia, dan meski lini depan Spanyol diragukan cukup tajam untuk bisa mengimbangi lini tengah yang begitu kreatif, pasukan Luis Enrique menjadi salah satu tim yang terlihat paling trengginas dalam perjalanan menuju Qatar.
3.Jerman
Jerman memang cuma menang dua kali dari delapan pertandingan tahun ini, tetapi ada tanda-tanda bahwa Hansi Flick membangun sebuah tim yang layak ditakuti di masa depan.
Jamal Musiala mekar menjadi salah satu talenta muda terbaik di Eropa, sementara Die Mannschaft masih memiliki banyak pemain kawakan seperti Thomas Mueller, Manuel Neuer, Ilkay Gundogan, dan Joshua Kimmich.Satu grup bareng Spanyol di Piala Dunia, satu-satunya yang bisa membuat mereka gagal melaju sampai tahap-tahap terakhir adalah jika Jerman tak mampu menjadi juara grup.
2.Argentina
Lionel Messi dkk. sepertinya cukup puas dengan hasil undian grup mereka, melihat bagaimana Argentina ‘hanya’ harus menghadapi Meksiko, Polandia, dan Arab Saudi.
Membayangkan Nicolas Otamendi harus berhadapan dengan Lewandowskii mungkin bakal membuat Lionel Scaloni sulit tidur tapi, secara keseluruhan, kampiun Copa America ini tampak siap untuk melaju sampai akhir.
Messi juga sudah kembali menemukan performanya di level klub dan negara, sementara Scaloni sukses menumbuhkan rasa kebersamaan di dalam skuadnya. Apakah ini saatnya sang GOAT juara?
1.Brasil
Neymar, Vinicius Junir, Raphinha, Antony, Richarlison, Gabriel Jesus, Rodrygo, dan Gabriel Martinelli. Tambah topskor Copa Libertadores, Pedro. Itulah nama-nama penyerang yang harus dipilih pelatih Brasil Tite di Qatar nanti.
Jajaran penyerang itulah yang menjadikan Selecao favorit juara Piala Dunia 2022, tapi Tim Samba juga kaya pengalaman di lini tengah dan belakang, ditambah dua kiper terbaik Liga Primer Inggris, Alisson dan Ederson, rebutan posisi di bawah mistar gawang mereka.Memang tak jarang Brasil difavoritkan di Piala Dunia tapi gagal juara. Tapi rasanya saat ini sulit untuk tak mendapuk mereka sebagai pemenangnya.(*)
Sumber : Goal.Com