ADVERTORIALKutai TimurPemerintahanPemkab Kutim

Kutai Timur Resmi Jadi Superhub Ekonomi IKN: Peran Strategis Sektor Perikanan

Sangatta, DeltaMahakam.co.id – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menetapkan Kutai Timur (Kutim) sebagai salah satu Kabupaten Superhub ekonomi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Pemilihan Kutim sebagai Superhub ekonomi ini, tidak lepas dari kontribusi sektor perikanan dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy.

Bupati Ardiansyah Sulaiman menyebut KEK Maloy sebagai barometer ekonomi nasional, termasuk dalam mendukung status Kutim sebagai Superhub ekonomi nasional di IKN. Dalam diskusi umum strategi pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Kutim, Bupati menyatakan bahwa KEK Maloy menjadi langkah penting untuk membangun industri hilir dari potensi yang dimiliki, termasuk sektor perikanan.

“Walaupun saat ini Kutim mendapatkan pendapatan fiskal yang besar dari sektor pertambangan gas dan minyak bumi, pemerintah telah mengambil sikap proaktif dengan mengeluarkan regulasi untuk membatasi penggunaan batubara yang akan berakhir pada tahun 2050,” ujar Bupati.

Berdasarkan arahan Bappenas, Kutim diinstruksikan untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam selain pertambangan, seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, pariwisata, dan kelautan, termasuk sektor perikanan. Bupati Ardiansyah menegaskan bahwa memaksimalkan potensi ini menjadi kunci untuk menghadapi perubahan arah energi global, di mana batubara akan dikurangi.

Dalam konteks perikanan, Bupati Ardiansyah berharap masyarakat, terutama para nelayan, dapat mengoptimalkan potensi perikanan dan kelautan sebagai salah satu motor penggerak ekonomi di Kabupaten Kutai Timur yang memiliki garis pantai sepanjang 500 kilometer.

“Kita harus bergerak agar potensi yang ada ini bisa dijadikan industri yang mampu menyerap tenaga kerja secara formal,” tambahnya dengan optimisme.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perikanan Kutim, Suriansyah, menjelaskan bahwa kegiatan diskusi melibatkan narasumber dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, serta Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman. Acara ini dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari nelayan dan pelaku usaha perikanan di Kutim, dengan tujuan untuk mendapatkan strategi dan solusi dalam pembangunan sektor kelautan dan peningkatan pendapatan di bidang perikanan. (adv/dmbl)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button