BudayaHUMANIORAKALTIMKutai TimurNASIONALSangatta

Lidah Tak Bertulang Oknum Edy Menyinggung Warga Dayak Kalimantan Mengundang Kecaman Keras

 

(Teks – Foto : Ist/DeltaMahakam)

Kapolres Kutim AKBP Welly ditemui segenap unsur pengurus Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur dan PDKT berharap mengusut dan memproses tuntas pernyataan oknum Edy pertanggung jawabkan ucapannya.

Penulis Jurnalis DeltaMahakam, Co Sangatta Kutim – Kaltim

(Teks – Foto : Ist/DeltaMahakam,Co)

ULTINATUM : Segenap keluarga besar  Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur dan PDKT di Tanah Kutim terpanggil siap turun gunung apabila si oknum Edy penebar provokasi mengarah “Sara” tidak didatangkan ke Kaltim menambah kekuatan animo luapan bentuk kencaman sikap atas informasi hoaxnya

“AKibat Ulah Oknum Edy Yang Katanye Berbudaye Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur dan PDKT Kecam Dan Bersikap Keras  Layangkan Laporan Polisi Sanksi Hukum Sanksi Adat Mendapatkan Golden Tiket Tour Ke Kalimantan Agar Mengenal Sekaligus Meminta Maaf”

SANGATTA, DeltaMahakam – Bentuk kekecewaan ketidaksiapan hijrahnya Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur, membuat salah satu oknum aliansi yang juga mengatasnamakan kedaerahan DKI, mengkritik kepindahan IKN namun sayangnya melukai warga asli suku daerah Kaltim Dayak.

Berharap ingin viral mencari popularitas atau you tubers  buntutnya statmentnya asal “nyablak” tanpa mengkaji kebenarannya mengarah kepada indikasi provokasi memecah belah bangsa terkesan sara dan hoax.

Makanya ada pepatah “Mulutmu Harimau Mu” seperti si penebar informasi provokasi oknum yang katanya ingin dianggap tokoh – nya Anak Jakarte Katanye? Edy Mulyadi ingin mencari ketenaran, empati atau hero  yang dengan gamblang menebar video You Tubers dengan mengatakan Kalimantan tempat membuang anak jin, daerah terpencil, banyak monyet.

(Teks – Foto : Ist/DeltaMahakam,Co)

Point surat pernyataan sikap atas penghinaan “melecehkan” marwah suku asli Dayak Kalimantan

Bisa saja oknum bung Edy kurang ngopi “melek” sepertinya harus banyak – banyak minum air sungai Mahakam agar terkenang akan indahnya kebersamaan, keramah tamahan, kearifan suku lokal, melihat lebih dekat satwa dengan pelestariannya, pesatnya perkembangan dan pembangunan serta kaya akan sumber daya alamnya seperti migas, mineral, batu bara, sawit penghasil minyak goreng yang saat ini mungkin saja oknum Edy bersama keluarga menikmati hasil alam Kaltim, menghargai adat istiadat antar daerah, menjalin semangat sumpah pemuda berbeda – beda suku dan bahasa tetap satu Negara Kedaulatan Republik Indonesia NKRI

Perlu di ketahui Kalimantan penghasil devisa terbesar ke pusat Jakarta Kota Metropolitan, listrik di DKI bisa saja meredup apabila tidak di suplai bahan bakar batu baranya. Setidaknya paham apa itu ungkapan terima kasih kepada Kalimantan, perlu banyak – banyak belajar sepertinya bung Edi main – mainlah ke Kalimantan agar dapat mensikronisasikan atas pernyataan yang tidak berdasar dan belum bisa dipertaggungjawabkan.

Si Oknum Edy  sepertinya perlu liburan (refreshing) ke Kalimantan. Akibat cuitannya di medsos yang merendahkan marwah nilai adat istiadat suku asli bumi Borneo “Kalimantan” serta perlunya ditatar kembali kosa kata peribahasanya agar terdengar santun, saat ini yang bersangkutan memang viral “di sayembarakan” untuk dapat di jemput memenuhi undangan warga Kaltim agar dapat mengklarifikasi statmennya itu serta menyatakan permohonan maaf, terlebih memicu ketersinggungan warga dayak Kalimantan, cukup sudah tragedi duka “save pray” Sampit jangan di kobarkan lagi setidaknya dapat menjadi pembelajaran apalagi  issue – issue bahasa – bahasa menyangkut kesukuan (kedaerahan) sensitif rawan akan perpecahan setidaknya si Eddy ini sebagai tokoh yang beradat istiadat ini katanye memiliki jiwa kebangsaan bela negara di bawah bingkai Bhineka Tunggal Ika.

Suku asli Kalimantan sangat menjujung tinggi “Di Mana Bumi Di Pijak Di Situ Langit Di Junjung”

(Teks – Foto : Ist/DeltaMahakam,Co)

Kecaman luapan amarah suku dayak banjiri ruang page postingan akun facebook masyarakat Kaltim hingga luapan animo unjuk rasa “protes” atas kata – kata sang oknum viral provokator Edy

Akibat ulah si oknum Edy mengundang kekisruhan, berdampak turung gunungnya warga Dayak pada gelombang aksi unjuk rasa saat meluapkan pernyataan sikapnya yang tidak terima direndahkan.

Segala perbuatan termasuk ucapan jika salah – salah mendiskripsikan (menggambarkan) pastilah ada konsukuensinya baik sanksi hukum dan adat leluhur moyang tanah Kalimantan yang di sakralkan semuanya harus dapat dipertanggung jawabkan.

Kekecewaan mendalam suku bumi Kalimantan atas perkataan seorang Edy  berakibat kecaman keras yang juga bertebaran dan dishare pada postingan page facebook masyarakat Kalimantan.

Walaupun permasalahan ini telah di tangani pihak hukum, serta adanya bentuk video permintaan maaf dari si oknum Edy, warga asli tanah etam yang khas dengan ikon burung enggang bersikeras baik kepada Pemerintahan Pusat, Provinsi, penegak hukum meminta yang bersangkutan di hadirkan.

Kecaman juga datangnya dari Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur dan PDKT (Persekutuan Dayak Kalimantan Timur) melalui juru bicaranya Boy Alexander, S.Hut Ketua ADB di dampingi SekJen ADB Ises Robby Paul.

Berikut reaksi keras “petisi” dari saudara serumpun di bawah kebesaran Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur dan PDKT (Persekutuan Dayak Kalimantan Timur). “Kami melaporkan secara resmi hukum positif dan meminta Kapolri menghadirkan Edy Mulyani di depan Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur dan PDKT (Persekutuan Dayak Kalimantan Timur) untuk menjalankan hukum Adat Dayak karena sudah sangat merendahkan, menghina, menyakiti  kami semua warga Kaltim, atas apa yang telah dilontarkan,” tegas jubir Boy Alexander, S.Hut  mewakili Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur dan PDKT

Boy Alexander mengatakan pihaknya telah menemui Kapolres Kutim <span;>AKBP Welly Djatmoko,SH., S.I.K., M.,Si. “Respon beliau sangat baik serta menerima laporan kami secara hukum,” ulasnya lagi.

Sementara SekJen ADB Ises Robby Paul, kembali menegaskan inti pointnya selain di proses hukum, sanksi adat sampai batas waktu yang telah ditentukan deadline” yang bersangkutan wajib didatangkan. “Jika si Oknum Edy tersebut mengabaikan jangan salahkan kami akan menambah kekuatan masa, kita siap turun berunjuk rasa bersama saudara – saudara kita suku Dayak, atau kami yang jemput. Tetapi langkah hukum positif tetap kita junjung,”tutupnya dengan ramah kepada jurnalis DeltaMahakam.(dm – 2)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button