ADVERTORIALKutai TimurPemkab KutimSangatta

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman Sampaikan Arti “Magic Land”

Bupati ; Magic Land ini murni saya yang membuatnya. Artinya bukan ‘Tanah Ajaib’. Diterjemahkan sebagai ‘daerah yang ajaib’. Kenapa, Kutim ini memiliki semuanya. Kita punya potensi laut. Kita punya pantai 200 km lebih.

SANGATTA,deltamahakam.co.id-Agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) kini dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) di ruang Meranti pada Selasa (14/5/2024).

Dalam kesempatan itu Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menegaskan menyangkut penamaan Kutim sebagai “Magic Land”.

Hal itu disinggungnya lantaran Kepala Bappeda Noviari Noor mengartikannya sebagai “Tanah Ajaib”. Bupati menyebut terjemahan Bappeda itu tidak benar.

“Magic Land ini murni saya yang membuatnya. Artinya bukan ‘Tanah Ajaib’. Diterjemahkan sebagai ‘daerah yang ajaib’. Kenapa, Kutim ini memiliki semuanya. Kita punya potensi laut. Kita punya pantai 200 km lebih,” terang Ardiansyah Sulaiman.

Ia juga menerangka kelebihan lain yang dipunyai Kutim sebagai wilayah unggul yang mampu bersaing dengan daerah-daerah lain.

“Kita punya perairan darat. Sungai kita banyak sekali. Salah satu penghuninya buaya yang luar biasa. Di sungai ini juga punya banyak potensi. Kita juga punya hutan. Taman Nasional ada di Kutim,” ulasnya.

“Berbagai flora dan fauna ada di dalamnya, ada orang utan dan lain-lain. Kita juga punya daratan yang isinya luar biasa. Ada batu bara, emas dan lain-lain. Kita punya nanas tak dimiliki di tempat lain. Itu penelitian dari IPB. Jadi bukan Tanah Ajaib, tapi ‘Daerah yang Ajaib’. Yang berarti punya keunggulan dan daya saing,” Sambung Bupati.

Namun dirinya menyepakati grand design “Kutim Hebat” itu untuk pembangunan daerah ke depan. Karena, tak semua wilayah sama dengan Kutim. Dicontohkannya Balikpapan yang wilayahnya tak punya pertambangan.

“Tapi saya setuju ‘Kutim Hebat’ itu menggambarkan daerah yang ajaib yang menjadi Visi Kutim 2025 hingga 2045. Tak semua daerah di Kaltim ini sama seperti Kutim,” katanya.

“Kita lihat misalnya Kubar, Mahulu, beda dengan Kutim. Daerah lain seperti Balikpapan juga yang tak punya pertambangan. Nahhh Kutim semuanya punya,” sambung Bupati.

Hal itu kata dia, “Barangkali bisa merepresentasikan bahwa ini lah keunggulan dan daya saing Kutim. Dan saya setuju ‘Hebat’ itu menjadi grand design Kutim 20 tahun yang akan datang,” pungkas Bupati.

Diketahui dalam Musrenbang RPJPD Kutim tak hanya dihadiri jajaran kepala dinas, camat, dan tokoh masyarakat, tetapi juga menghadirkan narasumber yang memaparkan data dan kenyataan Nasional, Regional, dan Daerah dalam seluruh aspek dalam upaya menata pembangunan bangsa, khususnya Kutim.

Berbagai data itu dijelaskan narasumber dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Yusliando, Profesor Djoni Hartono dari Universitas Indonesia, dan Kepala Bappeda Kutim Noviari Noor. (ADV)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button