ADVERTORIALKutai TimurPemkab Kutim

DTPHP Kutim Kembangkan 20 Hektare Bawang Merah

Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum mengatakan pihaknya mengembangkan beberapa tanaman holtikultura. Terbaru, pihaknya mengembangkan bawang merah.

SANGATTA, deltamahakam.co.id – Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kutai Timur (Kutim) berupaya untuk mengembangkan tanaman holtikultura. Beragam tanam holtikultura dikembangkan, seperti bawang merah, cabe, sayuran dan buah.

Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum mengatakan pihaknya mengembangkan beberapa tanaman holtikultura. Terbaru, pihaknya mengembangkan bawang merah.

Bawang merah sendiri baru dikembangkan tahun lalu. Hasilnya cukup memuaskan. Itulah mengapa DTPHP Kutim mengembangkan bawang merah.

“Selama ini Kutai Timur tidak pernah ada bawang merah, nah baru tahun kemarin, kita mencoba untuk menanam bawang merah ternyata, hasilnya bagus. Sekarang kita pengembangan bawang merah. Tahun ini ada 20 hektare bawang merah. Lokasinya ada di Sangatta Selatan dan Rantau Pulung,” kata Dyah Ratnaningrum kepada awak media.

Bukan cuma bawang merah, DTPHP juga massif melakukan pengembangan terhadap cabe. Dyah mengatakan dalam pengembangan cabe ini dia bekerja sama dengan PKK Kutim.

“Cabe ini, sangat riskan, karena jadi salah satu indikator inflasi. Makanya itu, DTPHP mengembangkan cabe. Bupati Kutim menyampaikan pengembangan cabe dengan pola-pola pekarangan,” kata Dyah.

“Tahun ini sama dengan kemarin, kami bekerjasama dengan PKK. Jadi kami membagi cabe ke dasawisma. Cara ini kami anggap baik dalam pengembangan cabe,” sambungnya.

DTPHP juga melakukan pembinaan ke produk-produk holtikultura lainnya, seperti sayuran. Sayuran di Kutim juga telah dipasok ke beberapa daerah seperti, Bontang, Berau, dan Samarinda.

“Kemudian perusahaan – perusahaan di Kutim, itu semua dari petani Kutim. Bahkan dikirim sampai ke Berau. Ada tomat dan timun. Dari Teluk Pandan, pasarnya sampai ke Samarinda. Jadi kami membina para petani ini,” jelasnya.

Bukan cuma itu, buah-buahan juga tak luput dari pengembangan DTPHP. Ini semua dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kutim.

“Melon dan Semangka juga dikembangkan. Pasarnya ada sampai ke Bontang dan Samarinda,” ujarnya.

Dyah Ratnaningrum berharap, tanaman holtikultura di Kutai Timur terus berkembang. Dengan begitu, kesejahteraan petani juga berkembang. (adv)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button