Gabungan Organisasi Wanita Kutim Gelar Self Healing Class, Ketua GOW: Luka Batin Tidak Dapat Disepelekan
SANGATTA,deltamahakam.co.id-Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Self Healing Class GOW Kaubupaten Kutai Timur, Selasa (6/7) di Hotel Royal Victoria.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua Umum GOW Kabupaten Kutim Tira Satriani. dia menyebut Self healing merupakan sebuah proses penyembuhan luka batin yang bisa mengganggu kondisi emosi seseorang.
Tak bisa dipungkiri jika setiap orang memiliki sebuah luka, salah satunya adalah luka batin. Proses terjadinya luka batin ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti perasaan gagal melakukan sesuatu.
Lantaran alasan itu, menjadi dorongan self healing class perlu untuk dilaksanakan.
Terdapat 120 peserta yang mengikuti agenda ini dan menjadi perwakilan dari organisasi-organisasi wanita yang ada di Kutim.
Adapun yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini, Azima Rais,S.SI.T.,M.Kes.,CHT.,CI , adalah seorang motivator Indonesia terbaik.
Ketua Panitia kegiatan Ramlah Bau Intan, mengatakan kegiatan yang digelar itu merupakan kegiatan yang rutin digelar setiap tahun oleh GOW, namun dilaksana per semester.
“Tetapi kegiatan-kegiatan sosial itu terus berkelanjutan dan terus berjalan sesuai dengan progaram kerja yang ada di GOW. Kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan dari ketua-ketua organisasi yang tergabung di GOW,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menutur, bahwa antusias dari peserta begitu. Kurang lebih hadir 120 peserta yang merupakan perwakilan dari organisasi – organisasi wanita di Kutim.
Sementara itu, Ketua Umum GOW Tira Satriani mengatakan kegiatan Self Healing sengaja digelar untuk melepaskan luka batin yang mungkin saja bisa terjadi karena lingkungan.
“Baik itu dari keluarga, teman kantor dab lainnya itu pasti ada. Kenapa mengundang beliau? Karena saya ingin lihat ibu-ibu di Kutai Timur bekerja dengan baik tanpa ada yang mengganjal di hati, mengobati apa yang menjadi beban hidup, ” tuturnya.
Di kesempatan Azima Rais dalam salah satu stagmen mengatakan jangan menggunakan kata yang tidak diinginkan. Sebab tubuh kita 72 persen mengadung air. Apa yang dikatakan kepada tubuh, air dalam tubuh menyerap kata-kata dengan luar biasa.
“Harus diisi dengan kata-katan yang positif,” kata dia.
Lebih lanjut ia menuturkan, positif tingking saja tidak cukup. Harus berpikir positif, bertindak positif dan berucap positif. (Adv)