Sarung Pak Jokowi
Adalah Gubernur Isran Noor yang membuka lemparan joke (candaan) saat menyampaikan sambutan selamat datang. Mulai soal presiden dan dua wakil presiden yang hadir (KH Ma’ruf Amin dan H Yusuf Kalla), pakaian Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang tertinggal di Jakarta hingga soal DKI Kalimantan Timur.
Candaan yang membuat hadirin banyak tersenyum ketika mendengarkan sambutan Gubernur Isran Noor itu, akhirnya dilanjutkan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
‘Kalau saya ini NU-nya NU offline. Karena tidak pernah keluar dari pesantren. Kalau Pak Haji Isran Noor, NU online. Beliau menjalankan ke-NU-annya secara virtual,” balas Gus Yahya saat mendapat giliran sambutan berikutnya.
Sambutan penutup milik Presiden Joko Widodo. Diam-diam, mantan wali kota Solo dan gubernur DKI Jakarta ini telah menyiapkan joke.
“Tadi malam saya bingung. Saya bertanya ke Pak Menteri Sekretaris Negara. Pak Menteri, besok pakaian apa? Pak, kalau yang syuriyah pakai sarung. Kalau tanfidziyah pakai celana panjang. Saya sampaikan ke Pak Menteri, saya ikut syuriyah aja. Pakai sarung,” buka Presiden Joko Widodo disambut aplaus ratusan hadirin.
Presiden Jokowi menggunakan sarung dengan paduan warna hijau dan merah, sementara Wapres Ma’ruf Amin mengenakan sarung berwana dasar hitam dan variasi putih biru.
Syuriyah semacam pembina dan penasehat organisasi, sementara tanfidziyah adalah pelaksana jalannya organisasi. Di kepengurusan baru ini, Gubernur Kaltim H Isran Noor juga dipercaya sebagai salah satu A’wan Syuriyah PBNU.
Suasana terus mencair tanpa sedikitpun ketegangan hingga acara berakhir dengan khidmat dan lancar.
Terbukti, Gubernur Isran Noor selalu bisa membawa acara sepenting apapun menjadi cair, meski dihadiri oleh presiden dan wakil presiden sekalipun.
“Mohon izin Pak Presiden, saya harus banyak guyon, untuk menambah imun,” ucap Gubernur Isran Noor, sontak membuat seisi ruangan Dome kembali bergemuruh. (sul/adpimprov kaltim)