BERITA TERKINIKutai Timur

Kebakaran Hebat di Bengalon Renggut Korban Jiwa

Area terbakar merupakan rumah pemukiman padat penduduk dengan area seluas 6500 Meter Persegi. Sebanyak 52 KK terdampak dalam kebakaran, bahkan satu korban jiwa langsung diduga meninggal dunia masih dalam pencarian tim di TKP.

KUTAI TIMUR,deltamhakam.co.id-Puluhan unit mobil pemadam kebakaran atau damkar dikerahkan untuk memadamkan api yang berkobar hebat di wilayah Desa Sepaso RT.14, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur (Kutim), Rabu (27/3/2024) dini hari.

Api yang mulai membesar itu kemudian melumat 27 bangunan tempat tinggal jenis ruko dan 21 rumah bangsalan (barak) yang berada di permukiman padat penduduk tersebut.

Tidak hanya itu, laporan Tim Damkar Kutim, sebuah bangunan sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan 2 unit sarang walet dikabarkan ikut terbakar pada peristiwa nahas yang berlangsung hampir 4 jam lamanya itu.

“Pukul 00.15 Waktu Kejadian, Terima telpon dari masyarakat 00.35 wita, Melakukan Pemadaman sampai pukul 04.00 wita. Durasi pemadaman sampai pendinginan kurang lebih 3 jam 30 menit,” terang Kadis Damkar Kutim Failu.

Adapun jumlah unit beserta unsur yang turun terlibat membantu pemadaman, diantaranya 3 unit mobil pemadam, dan 6 unit bantuan mobil perusahaan milik PT. BEJM (2), PAMA(1), PIK (1)dan Darmahenwa (2) serta satu bantuan mobil Karhutla.

Area terbakar merupakan rumah pemukiman padat penduduk dengan area seluas 6500 Meter Persegi. Sebanyak 52 KK terdampak dalam kebakaran, bahkan satu korban jiwa langsung diduga meninggal dunia masih dalam pencarian tim di TKP.

“Ya mas lagi dicari, cewek umur 13 tahun mas,” bebernya.

Untuk keseluruhan jumlah jiwa dari 52 KK terdampak, masih dalam proses pendataan dan belum di ketahui hasilnya. Kerugian materi ditaksir sekitar 1,5 miliar rupiah, sebagian besar berbentuk barang dagangan dan kendaraan bermotor.

Adapun tim pemadam kebakaran masih mengeluhkan beberapa kendala dalam upaya pemadaman , yakni padatnya masyarakat yang menonton kebakaran saat kondisi angin cukup kencang.

Asal api diduga dari korsleting listrik di salah satu barak sehingga berujung kebakaran. “Bangunan rata-rata 90 persen dari bahan kayu dan cukup lama perkiraan bangunan tahun 1998,” tandasnya.(*).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button