Terbukti Dapat Turunkan Angka Orang Sakit, dr Novel Minta Pemerintah Gencar Lakukan Promosi Kesehatan
DPRD Kutai Timur
SANGATTA,deltamahakam.co.id – Kesehatan merupakan harta paling berharga yang dimiliki manusia. Sebab, semua aktivitas akan lumpuh bila kesehatan terganggu.
Untuk itu, diperlukan program agar kesehatan masyarakat tetap terjaga. Anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), dr Novel Tyty Paemboman memaparkan harus ada langkah konkrit yang diambil Pemerintah untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Dia menyarankan agar Pemerintah melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat agar terhindar dari suatu penyakit.
“Dalam kesehatan itu ada empat hal yang penting. Pertama Promosi kesehatan. Itu penting, jangan menunggu sakit. Kita harus promosi kesehatan dengan gencar untuk menghindari kita sakit,” ungkap Novel.
“Kedua preventif atau pencegahan. Kita mencegah agar tidak sakit. Ketiga pengobatan. Ini ketika kita sakit. Keempat rehabilitatif, setelah sembuh kita merehabilitasi tubuh kita yang baru saja sakit,” sambungnya.
Dari empat hal tersebut, dia lebih menekankan pada dua poin awal, yakni promosi kesehatan dan pencegahan. Sebab, langkah tersebut dinilai lebih tepat dalam menjaga kondisi kesehatan masyarakat.
“Dua hal pertama itu yang paling penting sesungguhnya. Yakni promosi kesehatan dan pencegahan. Di negara maju, mereka lebih gencar melakukan dua hal itu. Sehingga angka orang sakit di negara mereka jadi rendah,” ujarnya.
Selain itu, dr Novel juga menjelaskan fasilitas kesehatan di Kutai Timur, utamanya di Ibukota Kabupaten sudah sangat baik.
RSUD sudah masuk dalam tipe B. Selain itu, dengan empat dokter spesialis dasar ditambah spesialis lain membuktikan fasilitas kesehatan dan SDM di Kutim sudah mumpuni.
Hanya saja, ada beberapa infrastruktur di RS yang harus dibenahi. Bukan cuma itu, anggaran untuk RS juga harusnya ditambah.
“Tapi, saya rasa RS kita perlu dipercantik. Agak kurang kalau kita ke RS tapi tidak fresh. RS itu mencerminkan kebersihan. Pemerintah harus memberikan anggaran yang cukup untuk infrastruktur RS,” ungkapnya.
“Di samping itu peralatannya. Kita bersyukur, kita sudah punya Cath Lab. Kita punya alat kesehatan canggih yang Kabupaten lain tidak punya,” sambungnya.
Menurut dr Novel, RS haruslah representatif dengan fasilitas yang lengkap. Termasuk rawat inap, laboratorium, dan operasional ambulance.
“SDM-nya seperti dokter ini juga harus diperhatikan, seperti mobil dinas. Ini yang sering disuarakan dokter, sebab, mereka terkadang terkendala ke RS saat tengah malam dan dalam keadaan emergency. Jadi ini yang harus dibenahi,” tandasnya. (adv)