Poniso Suryo Renggono : Tingkatkan Kesadaran Keamanan Informasi di Era Digital untuk Aparatur Desa
Kutai Timur
SAMARINDA,deltamahakam.co.id – Dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang digitalisasi dan keamanan informasi, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo Staper) Kabupaten Kutai Timur menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Digitalisasi dan Security Awareness bagi aparatur desa.
Kegiatan ini berlangsung di Room Queen Marry 1, Aston Hotel Convention Center, Samarinda, Kamis (5/12/2024).
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kutai Timur, Poniso Suryo Renggono, hadir mewakili Bupati Ardiansyah Sulaiman.
Dalam sambutannya, Poniso menekankan pentingnya pemahaman dan penerapan keamanan informasi di semua lini pemerintahan, terutama di era digital yang semakin kompleks.
“Keamanan informasi bukan hanya kebutuhan, tetapi kewajiban bagi semua aparatur, khususnya di desa.
Data yang dikelola harus dilindungi dengan baik untuk memastikan layanan publik yang aman dan terpercaya,” ujar Poniso.
Ia juga menyoroti urgensi penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sesuai Perpres Nomor 95 Tahun 2018.
Menurutnya, SPBE akan mendorong efisiensi, efektivitas, dan keamanan dalam pengelolaan pemerintahan.
“Kesadaran terhadap keamanan informasi harus dimulai dari tingkat desa, agar tercipta pemerintahan yang tangguh di era digital,” terangnya.
Bimtek ini diikuti oleh 35 peserta dari 18 kecamatan di Kutai Timur dan berlangsung selama dua hari, 5-6 Desember 2024.
Selain Poniso, acara juga dihadiri Dian Fauzi Wiranata, Kepala Bidang Statistik Diskominfo Staper Kutim, dan Isma Karya Dwi Prabowo serta Denny Willyanto sebagai pembicara utama.
Dian Fauzi Wiranata menyampaikan bahwa Bimtek ini mendukung program digitalisasi desa yang telah menjangkau 170 desa dan dua kelurahan di Kutai Timur.
Dia menambahkan pelatihan ini tidak hanya mengajarkan pengoperasian website desa, tetapi juga langkah-langkah menghadapi ancaman siber.
“Kami ingin memastikan aparatur desa siap menghadapi tantangan digital dan mampu menjaga keamanan data desa,” ujar Dian.
Poniso berharap melalui kegiatan ini, aparatur desa semakin siap dalam mengoptimalkan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik dan memperkenalkan potensi desa secara lebih luas.
“Digitalisasi desa bukan hanya soal teknologi, tetapi juga komitmen menjaga keamanan dan kepercayaan publik,” tutupnya. (adv)