ADVERTORIALDPRD KutimKutai Timur

Muhammad Ali Nilai, Rencana Pembangunan Bandara Khusus Sudah Salah Sejak Proses Awal

Muhammad Ali : Saya sudah dari awal menyampaikan masalah ini pada waktu LKPJ Bupati

SANGATTA,deltamahakam.co.id-Rencana Pembangunan Bandara Khusus oleh PT Indexim Coalindo, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP), oleh Camat Sangkulirang, Rahmad mengatakan, proses yang dilakukan oleh PT Indexim tidak melalui mekanisme yang benar.

Rahmad mengaku, dirinya tidak mengetahui bahwa progress rencana pembangunan Bandara Khusus ternyata sudah berjalan, sampai tahap pembebasan lahan warga.

Untuk alasan itulah, Rahmad kemudian memohon untuk dilakukan Rapat Dengar Pendapat dengan DPRD, khususnya dengan Komisi terkait.

Dalam rapat yang dipimpin oleh Adi Sutanto, ketegangan sempat terjadi. Anggota Komisi B dari Partai PPP, Muhammad Ali merasa pemaparan oleh Kepala Desa Maloy terkait pembebasan lahan warga yang dibeli dengan dalih untuk lahan pertanian, cenderung bias dari pokok permasalahan.

“Izin Ketua, supaya jangan terlalu bias ini,” sela Muhammad Ali di tengah pemaparan Kepala Desa Maloy.

“Saya sudah dari awal menyampaikan masalah ini pada waktu LKPJ Bupati, permasalahannya bukan soal setuju atau tidak setuju,” tegas Muhammad Ali.

Melanjutkan, Muhammad Ali menjelaskan, bahwa warga Sangkulirang secara garis besar bukan tidak setuju atas dibangunnya bandara oleh PT Indexim. Tentu saja warga sangat setuju, tapi dengan beberapa catatan yang harus disepakati. Muhammad Ali menegaskan, bahwa ada tahapan-tahapan yang memang prosesnya, wajib untuk dilalui.

“Ini tahapan-tahapan seperti apa yang sampaikan tadi harus dilalui, bahkan tidak ada rekomendasi dari kecamatan saja, sudah diterbitkan rekomendasi, ini proses awalnya sudah bermasalah,” tegasnya.

Dan juga, poin terpenting menurutnya, adalah asas manfaatnya untuk masyarakat. Untuk itu, kembali menegaskan, jika memang ingin membangun bandara, maka dirinya meminta, agar bandara tersebut, bukan bandara khusus seperti yang telah ada sebelumnya di salah satu perusahaan yang beroperasi di Kutai Timur.

Menambahkan, jikapun bandara tersebut merupakan bandara khusus, maka harus ada porsi untuk masyarakat umum, untuk bisa ikut menikmati layanan fasilitas transportasi udara tersebut nantinya.

“Yang kedua, jangan dibikin di situ ada yang namanya bandara khusus, kalau bandara khusus itu, khusus bubuhanmu (kalangan,red) aja yang menikmati itu,” tegas Ali.

Ali pun menyatakan, jika ini tetap akan dijadikan bandara khusus, maka kepada Pimpinan Rapat, Muhammad Ali memohon untuk membuat notulen tidak setuju atas renacana pembangunan bandara dimaksud. (dm18/ADV Sek. DPRD Kutai Timur)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button