Demi Pelayanan Lebih Baik, Desa Telaga Siapkan Ambulance Hingga Program Bedah Rumah
KUTIM – Pemerintah Desa Telaga, Kecamatan Batu Ampar, menargetkan peningkatan berbagai layanan dasar untuk masyarakat pada tahun anggaran berjalan.
Salah satu fokus utama adalah pengadaan ambulance desa, mengingat fasilitas tersebut belum tersedia hingga saat ini.
Kepala Desa Telaga, Anggi, menjelaskan bahwa permintaan ambulans sudah menjadi aspirasi warga sejak lama.
Untuk itu, pemerintah desa memastikan program tersebut masuk dalam anggaran perubahan.
“Yang jelas untuk di Telaga belum ada ambulance. Sesuai dengan permintaan masyarakat, maka kita masukan di perubahan untuk pembelian ambulance,” terang Anggi, Jumat (14/11/2025)
Dia menyebutkan ambulance desa sangat dibutuhkan karena jarak antara permukiman warga dan fasilitas kesehatan cukup jauh.
Ketersediaan ambulance akan mempermudah warga mendapatkan layanan medis ketika dalam kondisi darurat.
Sejalan dengan peningkatan pelayanan kesehatan, pemerintah desa juga memberi dukungan penuh terhadap berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.
Program dasa wisma, PKK, dan aktivitas positif lainnya dianggap penting untuk memperkuat kebersamaan warga desa.
“Selain itu juga kita mendukung program-program dasa wisma, kegiatan PKK dan mendukung segala kegiatan bersifat positif yang ada di desa,” ujarnya.
Pada sektor infrastruktur, pembangunan jalan lingkungan menjadi prioritas lain. Beberapa ruas jalan di tingkat RT masih memerlukan perbaikan agar mobilitas warga lebih lancar dan aman.
“Terkait masalah pembangunan kita mencoba dan mengusahakan pembangunan jalan di lingkungan RT,” terang Anggi.
Sementara itu, program bedah rumah juga menjadi agenda penting pemerintah desa. Program ini ditujukan untuk membantu warga yang tinggal di rumah tidak layak huni.
“Kami memiliki program bantuan bedah rumah bagi warga yg tidak mampu yg rumah nya tidak layak,” tuturnya.
Anggi menegaskan penentuan jumlah dan penerima manfaat sangat bergantung pada kemampuan anggaran desa.
Data dan rekomendasi dari para RT menjadi dasar agar bantuan tepat sasaran dan benar-benar diberikan kepada warga yang membutuhkan.
“Berkaitan dengan jumlah bedah rumah kita menyesuaikan anggaran desa dan melihat data dari para RT yang mana warga yang betul-betul membutuhkan rumah tersebut,” pungkasnya. (adv)








