BERITA TERKINIKutai TimurSangatta

Bupati Ardiansyah Sulaiman ; Penting Beri Ruang dan Waktu Bagi Pelaku UMKM

Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Pemkab Kutim menyebut, Pemkab Kutim terus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan pelaku UMKM.

SANGATTA,deltamahakam.co.id-Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM).

“Terima kasih kepada Disperindagkop dan UKM Kaltim yang sudah memberikan bantuan kepada pelaku UMKM Kutim. Dan selamat kepada para pelaku UMKM di Kutim yang hari ini menerima bantuan. Mudah-mudahan dimanfaatkan dengan baik dan saya berharap, bisa meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga dan kerakyatan,” ucap Ardiansyah Sulaiman, saat menyampaikan sambutannya pada kegiatan Penyerahan secara simbolis bantuan peralatan untuk UMKM kepada UMKM Kabupaten Kutim, Jum’at (31/3/2023) di Ruang Meranti, Kantor Bupati.

Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Pemkab Kutim menyebut, Pemkab Kutim terus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan pelaku UMKM. Seperti baru-baru ini melaksanakan Roadshow Bazar Promosi UMKM yang direncanakan dilaksanakan pada 18 titik atau 18 Kecamatan di Kutim.

“Sekarang ini sedang berjalan bazar UMKM di 18 titik atau 18 Kecamatan, yang kita jadwalkan berakhir pada bulan Oktober 2023 ini. Sebelumnya, Roadshow Bazar UMKM sudah terlaksana di beberapa Kecamatan. Bahkan ada yang terus berjalan sampai hari ini. Dan memang mereka minta izin kepada kita (Pemkab Kutim). Ia kita berikan izin, kita berikan ruang dan waktu dan memberikan daya dukung dan seterusnya,” tuturnya.

Menurut Ardiansyah, betapa penting dan urgennya untuk memberikan ruang dan waktu bagi pelaku UMKM. Alasan tidak sederhana, karena merupakan instruksi langsung dari Presiden terkait dengan persolan ekonomi global, tentang pangan global.

“ Yang bisa saja suatu saat mengarahkan ke negara kita. Satu sisi sudah terjadi, apa? Yaitu kenaikkan BBM, meskipun kenaikkan BBM ini oleh pemerintah memang secara terpaksa harus diambil, karena persoalan terjadi dan masih berlangsung yaitu perang Rusia dan Ukraina. Dan ini menunjukkan persoalan yang luar biasa, semoga saja ini tidak terlalu berdampak ke kita,” ujarnya.

Lebih jauh Ardiansyah menyebut, eskpor di Kutim telah berjalan selama empat tahun belakangan ini. Diantaranya berasal dari UMKM.

Pertama, ekspor pisang kepok petani yang ada tiga kecamatan, yakni di Kecamatan Kaubun, Kaliorang dan Sangkulirang. Disamping itu, mereka juga membuat turunannya yaitu kripik pisang, yang juga diekspor.

“Ditambah lagi dengan kripik ubi ungu juga diekspor, ditambah lagi dengan kegiatan mereka membuat amplang juga diekspor, juga kegiatan ibu-ibu kelompok tani mengambil lidi dari kelapa sawit yang juga diekspor. Berikutnya ada tambahan lagi, akan ada MoU terkait ekspor jukut pijah, ikan haruan (sejenis ikan air tawar). Dengan eksportir ikan air tawar ini diminta oleh beberapa negara timur tengah. Kemudian ada juga ekspor nanas ke Polandia. Eksportirnya ini dari petani,” ungkapnya.

Ia berharap, akan muncul juga para eksportir dari para pelaku UMKM yang lainnya yang ada di Kutim. Kemudian, bantuan peralatan yang diberikan, agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk peningkatan produksi usaha UMKM.

“Kita bersyukur, dengan semarakkannya UMKM di Kaltim, itu mampu menekan laju kenaikkan inflasi di Kaltim. Dan alhamdulillah, Kaltim sanggup menekan laju inflasi. Sehingga pemerintah memberikan hadiah (reward) kepada UMKM di Kaltim termasuk di Kutim, jadi harus bangga. Bapak/ibu sebenarnya pejuang-pejuang inflasi yang jelas ditengah-tengah masyarakat. Oleh karenanya saya berharap terus memproduksi apa yang dibuat, mungkin kuliner, produk barang, jasa, pertanian maupun produk lainnya,” pungkasnya.(dm4)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button