Disnakertrans Kutim Beri Pelatihan Kewirausahaan kepada Transmigran
Disnakertrans Kutai Timur

SANGATTA,deltamahakam.co.id – Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan (Disnakertrans) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengambil langkah strategis dalam meningkatkan kemandirian ekonomi warga transmigran dengan menggelar pelatihan kewirausahaan.
Program ini, yang berlangsung pada Kamis (14/11/2024) di Hotel Royal Victoria, Sangatta, diikuti oleh 40 peserta transmigran dari tiga kecamatan dan 15 desa.
Jayadi, Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnakertrans, menyatakan bahwa pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan praktis yang langsung dapat diterapkan.
Materi pelatihan mencakup identifikasi peluang bisnis, pengelolaan usaha, dan strategi pemasaran, yang semuanya disesuaikan dengan potensi lokal.
“Kita ingin peserta mampu melihat peluang dari hal-hal sederhana di sekitarnya. Misalnya, bidang kuliner bisa menjadi potensi besar, seperti usaha bakso yang sesuai dengan selera lokal. Dengan pendekatan ini, mereka diharapkan mampu menciptakan usaha yang inovatif dan berkelanjutan,” ujar Jayadi.
Peserta berasal dari Kecamatan Rantau Pulung, Kaliorang, dan Bengalon, yang selama ini dikenal sebagai kantong transmigrasi di Kutim.
Pelatihan ini memberikan solusi konkret bagi tantangan ekonomi yang kerap dihadapi oleh komunitas transmigran, yang sebagian besar mengandalkan sektor pertanian.
Disnakertrans juga memberikan penekanan pada pentingnya nilai tambah dalam setiap produk yang dihasilkan.
“Kami ingin para transmigran tidak hanya bergantung pada hasil panen, tetapi juga mampu menciptakan produk olahan yang memiliki daya jual lebih tinggi,” tambah Jayadi.
Disnakertrans tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi juga berkomitmen memberikan pendampingan berkelanjutan.
Pendampingan ini mencakup bantuan teknis dan akses ke jejaring pemasaran, sehingga para transmigran dapat menghadapi tantangan usaha dengan lebih percaya diri.
“Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pelatihan awal, tetapi juga pada dukungan lanjutan. Kami ingin memastikan bahwa usaha yang dirintis peserta dapat bertahan dan berkembang,” tegas Jayadi.
Para peserta menyambut antusias pelatihan ini, seperti yang diungkapkan salah satu peserta dari Desa Tepian Indah, Kecamatan Bengalon.
“Kami mendapatkan banyak wawasan baru, terutama bagaimana memulai usaha dan mengelolanya dengan benar. Pelatihan ini memberi harapan baru bagi kami untuk memperbaiki ekonomi keluarga,” katanya.
Dengan semangat kewirausahaan yang mulai tumbuh, program ini diharapkan menjadi pemicu perubahan ekonomi lokal di Kutim, terutama di komunitas transmigrasi.
Pelatihan serupa juga direncanakan untuk terus dilaksanakan di masa depan, sejalan dengan visi Disnakertrans Kutim untuk menciptakan masyarakat transmigran yang mandiri dan berdaya saing.
“Kewirausahaan bukan sekadar mencari keuntungan, tetapi tentang menciptakan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dengan tekad dan kerja sama, kita yakin bahwa para transmigran ini bisa menjadi pilar perekonomian daerah,” pungkasnya. (adv)