Sekolah Islam di Kutim Jadi Contoh Pendidikan Modern
KUTIM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur memperkuat arah pengembangan pendidikan berbasis Islam.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menegaskan bahwa sekolah Islam harus menjadi model penerapan pendidikan modern di daerah.
“Kita punya konsep bagaimana sekolah-sekolah yang mempunyai dasar agama Islam, harus bisa dijadikan contoh atau model,” tegas Mulyono, Rabu (11/12/2025).
Dia menjelaskan, konsep tersebut tidak hanya fokus pada aspek keagamaan, tetapi juga pada peningkatan kualitas fasilitas, kurikulum, dan tata kelola sekolah agar mampu bersaing secara nasional.
Pemerintah daerah, kata Mulyono, memberikan perhatian khusus terhadap lembaga-lembaga pendidikan di bawah organisasi besar seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Disdikbud Kutim telah meminta pengurus Muhammadiyah menyusun rencana induk pembangunan sekolah. Dokumen tersebut menjadi acuan penyempurnaan fasilitas pendidikan yang lebih representatif dan terarah.
“Alhamdulillah tahun ini juga berjalan ya, untuk tahap 2-nya. Nah, insyaallah nanti untuk bangunan MBS-nya insyaallah jadi,” ungkapnya.
Salah satu realisasi dari program tersebut adalah pembangunan Madrasah Boarding School (MBS) Muhammadiyah.
Proyek ini dimulai sejak peletakan batu pertama tahun lalu, dengan alokasi anggaran tahap pertama mencapai Rp1,8 miliar dan kini berlanjut ke tahap kedua.
Mulyono menyebutkan, berkomitmen menuntaskan pembangunan MBS putra dan putri agar menjadi lingkungan belajar yang nyaman serta modern bagi para santri.
“Kami dari Disdikbud Kutim berkomitmen untuk melanjutkan dan melanjutkan pembangunan MBS Putra dan Putri Muhammadiyah agar anak-anak kita dalam mondok nantinya lebih representatif, lebih baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia berharap kolaborasi antara pemerintah daerah dan pengurus Muhammadiyah terus terjalin erat agar seluruh konsep pembangunan berbasis master plan dapat terealisasi dalam dua tahun mendatang.
“Intinya harapan saya kepada seluruh pengurus Muhammadiyah jangan pernah bosan-bosan, jangan pernah sungkan-sungkan untuk terus komunikasi, koordinasi dengan Dinas Pendidikan sehingga konsep pembangunan yang sudah kita rancang master plan kemarin bisa kita selesaikan,” tutupnya. (keterangan)








