Ketua DPRD Kutim Respons Tanggapan Warga Terkait Keterlambatan Pembangunan
Itu artinya, sambung politisi PPP itu, kawasan Kutim luasnya hampir setara provinsi Jawa Barat. “Bayangkan aja luas Kutim seperti Jawa Barat kan. Di sana provinsi, ada 18 Kabupaten 9 Kota.”

SANGATTA,deltamahakam.co.id-Ketua DPRD Kutai Timur (Kutim) Joni merespons sebagian anggapan orang terkait pembangunan di wilayahnya mengalami pelambatan.
Pasalnya kata Joni, itu karena ditinjau dari sisi jumlah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang mencapai 9,1 triliuan tahun 2024 ini.
Padahal, tegas Joni, Kabupaten Kutim punya wilayah membentang luas. “Kalau orang baru ya nggak tau Kutim. Kalau kita keliling ndak cukup seminggu tu kalau lewat darat.”
“Anggaran segitu kan, misalnya ya, 5 triliun yang kita kerja hanya separuhnya aja. Yang lainnya untuk pembayaran gaji,” tambah Joni menerangkan saat ditemui di ruangannya beberapa waktu lalu.
Dikemukakannya, masyarakat harus mengetahui, misalnya, jika dibandingkan wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar) dengan luas 37.040 km². Ini hampir setara Kutim.
Padahal, ucap Joni, Kutim hanya kabupaten tapi luas wilayahnya mencapai mencapai 35.747,50 km².
Itu artinya, sambung politisi PPP itu, kawasan Kutim luasnya hampir setara provinsi Jawa Barat. “Bayangkan aja luas Kutim seperti Jawa Barat kan. Di sana provinsi, ada 18 Kabupaten 9 Kota.”
“Kalau kita kan kabupaten, dan di sini 18 kecamatan. Makanya kalau kita berkaca dari situ yaaa memang pembangunan kita kurang, atau melambat. Kita bangun (infrastruktur) di sana, di sini lagi yang rusak,” tambahnya.
Infrastruktur di Jawa, masih kata Joni, sejak dulu dibenahi. Sementara Kutim baru memulai. Apalagi untuk beberapa wilayah Kutim, ucap Joni, jalannya masih penuh lumpur. “Nahhh luar biasa besarnya Kutai Timur ini. Belum tahu di dalamnya kan.
“Beda dengan di Jawa, infrastruktur sudah semua. Ndak perlu bangun infrastruktur lagi, kalau kita kan masih banyak lumpur,” tambah Joni.
Ia pun menegaskan kembali alasan mengapa Kutim dianggap melambat lantaran masyarakat hanya mengetahui bahwa Kutim punya APBD menghampiri 10 triliun. “Karena masyarakat taunya wahhh Kutim tahun ini 9 koma sekian triliun kan.”
“Padahal separuhnya dipake bayar gaji. Belum lagi banyak infrastruktur yang harus dibenahi. Jadi harus melihat dari sisi Kutai Timur. Seberapa luas wilayah kita ini. Dan juga harus diketahui penggunaan anggaran itu seperti apa,” pungkasnya menerangkan. (ADV)