RP.653 Miliar Beasiswa Kalimantan Timur, Investasi Masa Depan
SAMARINDA,deltamahakam-MISI pertama visi Kaltim Berdaulat adalah berdaulat dalam pembangunan sumber daya manusia yang berakhlak mulia dan berdaya saing, terutama perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.Bukan sekadar menempatkan sebagai misi pertama, duet pemimpin Kaltim, Gubernur H Isran Noor dan Wakil Gubernur H Hadi Mulyadi pun telah mengejawantahkan misi itu dalam berbagai program pembangunan bidang pendidikan di Kaltim.
Hingga tahun keempat kepemimpinan keduanya pun, mereka tetap konsisten tidak menggunakan APBD untuk proyek-proyek mercusuar.
“Proyek besar biarlah urusan APBN. APBD untuk program yang bisa langsung menyentuh masyarakat,” kata Gubernur Isran Noor di awal masa kepemimpinannya, akhir 2018 lalu.
Komitmen itu masih tetap dipegang teguh. Dan benar saja berbagai proyek insfratruktur akan dibangun dengan APBN, menyusul penetapan Kaltim sebagai ibu kota negara, pengganti DKI Jakarta.
Keperluan jalan, jembatan, pelabuhan, bandara sampai bendungan akan dibangun oleh negara dengan taksiran biaya hingga tidak kurang dari Rp 450 triliun.Salah satu program pembangunan yang langsung dinikmati masyarakat adalah beasiswa. Program ini juga sejalan dengan misi pertama Kaltim Berdaulat. Program ini sudah dilaksanakan sejak tahun pertama kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi.
Hingga tahun keempat ini tidak kurang Rp 653, 2 miliar dikucurkan untuk program pembangunan sumber daya manusia di Kaltim itu.Rinciannya, pada 2019 beasiswa Kaltim disalurkan sebanyak Rp 168,5 miliar. Tahun 2020 sebesar Rp 165,2 miliar dan tahun 2021 sebanyak Rp 163,1 miliar. Jumlah itu merupakan akumulasi dari APBD murni dan APBD perubahan setiap tahunnya.
Tahun ini, untuk APBD murni saja Pemprov Kaltim sudah menyiapkan Rp 156,4 miliar. Angka itu masih akan naik jika ada tambahan alokasi beasiswa pada APBD perubahan 2022.Rincian tersebut menegaskan komitmen Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi untuk pendidikan. Contoh nyatanya, sekalipun dalam dua tahun terakhir (2020 dan 2021) refocusing anggaran harus dilakukan untuk berbagai program pembangunan, namun anggaran beasiswa Kaltim hampir tidak mengalami pergeseran drastis.
“Pembangunan sumber daya manusia ini adalah investasi jangka panjang. Memang tidak akan kita nikmati secara langsung, tapi 10 20 tahun mendatang,” kata Gubernur dalam banyak kesempatan.
Kabar gembira tahun ini karena pendaftaran beasiswa Kaltim sudah dibuka mulai 22 Maret 2022. Pendaftaran baru akan ditutup pada 21 Mei 2022.
“Manfaatkan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. Jangan disia-siakan. Kesempatan tidak datang dua kali. Karena itu, sekali ada kesempatan manfaatkan dengan baik,” pesan Sekretaris Dinas Pendidikan Kaltim Hj Sofia Rahmi saat mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kaltim membuka secara resmi dimulainya pendaftaran Beasiswa Kalimantan Timur Tahun 2022 di Ruang Kersik Luway Dinas Pendidikan Kaltim, Selasa (22/3/2022).
Dia juga berpesan agar para penerima beasiswa menggunakan kesempatan ini dengan baik, belajar serius hingga sekolah dan kuliah. Mereka juga diharapkan memiliki semangat yang kuat untuk membangun Kaltim.
“Kami sangat berharap pelanjut estafet pembangunan Kaltim ini adalah para penerima beasiswa Kaltim,” harap Sofia Rahmi.
Ketua Badan Pengelola Beasiswa Kalimantan Timur (BP-BKT) Iman Hidayat mengungkapkan tahun ini Pemprov Kaltim sudah mengalokasikan Rp 156,4 miliar dalam APBD murni 2022 untuk beasiswa Kaltim.
“Anggaran yang diperlukan seluruhnya sudah dialokasikan dalam APBD murni 2022,” ungkap Iman Hidayat.
“Ini kebijakan Pak Gubernur agar di APBD murni disiapkan dengan jumlah yang besar,” imbuhnya.
Sementara mengenai berapa target penerima beasiswa, Iman Hidayat menjelaskan pihaknya tidak bisa menentukan. Sebab tim verifikasi dan validasi masih akan menghitung penerima beasiswa disesuaikan dengan besaran uang kuliah tunggal (UKT/SPP) masing-masing calon penerima beasiswa.
Iman mengingatkan agar para pelajar dan mahasiswa lebih teliti dan jeli membaca petunjuk teknis (juknis) pendaftaran beasiswa Kaltim ini. Sebab banyak calon pendaftar gagal, akibat kurang cermat saat mengisi dan melengkapi form pendaftaran secara online.Pendaftaran dan seluruh juknis bisa diakses melalui website BP-BKT yakni, www.beasiswa.kaltimprov.go.id. Beasiswa disiapkan dalam bentuk beasiswa stimulan dan tuntas.
“Pahami dulu juknisnya. Jangan salah memilih kategori dan sesuaikan dengan kemampuan,” pesan Iman Hidayat.
Iman Hidayat mengingatkan kepada para calon pendaftar untuk bertindak fair dan jujur dalam proses pendaftaran beasiswa ini. Dia mengungkapkan, untuk proses beasiswa tahun ini pihaknya akan melakukan beberapa penyempurnaan. Penyempurnaan dilakukan setelah mempelajari hasil evaluasi dan monitoring tahun-tahun sebelumnya.
“Terdapat beberapa hal yang dievaluasi dan disempurnakan. Untuk kekurangan kita akan lakukan penyempurnaan,” kata Iman Hidayat.
Satu hal yang dia ingatkan agar para pendaftar cermat memahami juknis agar tidak salah saat mendaftar. Selain itu, para pendaftar diminta jujur dan tidak mencoba melakukan pemalsuan data apa pun.
Sebab diungkapkan Iman, tahun lalu pihaknya menemukan beberapa kasus pemalsuan yang akhirnya akan merugikan para pendaftar.
“Jangan coba memalsukan data kependudukan, karena kami sudah bekerja sama dengan Disdukcapil. Begitu juga dengan hasil IPK, tim kami juga tahu,” tandas Iman.
Menurut Iman, hal sepele pun bisa menggagalkan pendaftaran. Misal soal penggunaan materai.
“Tahun lalu kami menemukan satu materai digunakan untuk tujuh pendaftar. Akhirnya, semuanya gagal. Sayang kan? Hanya karena materai Rp 10 ribu, gagal dapat beasiswa jutaan rupiah,” kata Iman.
Dia menambahkan, atas kebijakan Gubernur Isran Noor, pembukaan pendaftaran beasiswa Kaltim tahun ini bisa dilakukan lebih cepat dibanding tahun 2019 dan 2020. Pada 2019 dibuka pada September dan 2020 pada Mei. Sedangkan tahun 2021 dan 2022 sudah dibuka pada bulan Maret.
Sebagai tambahan informasi, pada tahun 2019 jumlah pendaftar program beasiswa ini sebanyak 25.336 orang dan penerima beasiswa sebanyak 12.578 orang atau 49,7%.Tahun 2020 jumlah pendaftar melesat mencapai 142.347 orang dan yang menerima beasiswa 30.424 orang atau 21,4%.
“Persentasenya menurun karena jumlah pendaftar yang membludak,” kata Iman Hidayat.
Sementara pada tahun 2021, jumlah pendaftar 106.496 orang dan yang menerima beasiswa sebanyak 18.369 orang atau persentasenya 17,2%.Beasiswa Kaltim terbagi dalam Beasiswa Tuntas, Beasiswa Stimulan Mahasiswa dan Beasiswa Stimulan Siswa.
Untuk Beasiswa Tuntas Kerja Sama terdapat 162 mahasiswa yang masih menempuh pendidikan. Rinciannya Institut Ekonomi Islam Tazkia Bogor 37 mahasiswa, Institut Pertanian Bogor 7 mahasiswa, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) 30 mahasiswa, Universitas Darussalam Gontor 16 mahasiswa, Politeknik Pelayaran Barombong 34 mahasiswa, Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun 18 mahasiswa, dan Politeknik Negeri Samarinda 20 mahasiswa.
Sedangkan penerima bantuan beasiswa luar negeri pada tahun 2021 lalu terdapat 131 orang. Terdiri dari S1 dengan 19 perguruan tinggi dan 78 mahasiswa, S2 terdapat 4 perguruan tinggi dengan 7 mahasiswa dan S3 dengan 18 perguruan tinggi dan 48 mahasiswa. Mereka tersebar di Thailand (3 orang), Belanda (1 orang), China (28 orang), German (2 orang), Inggris (1 orang), Jepang (1 orang), Malaysia (42 orang), Mesir (39 orang), Pakistan (6 orang), Rusia (1 orang), dan Taiwan (8 orang). Mereka tersebar di 20 negara di dunia.
Sedangkan secara keseluruhan penerima beasiswa Kaltim saat ini tersebar di 127 perguruan tinggi di Indonesia.Beasiswa Kalimantan Timur juga memberi perhatian khusus kepada anak berkebutuhan khusus.
“Beasiswa Kalimantan Timur juga kita buka untuk para calon guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Ini agak aneh awalnya, tapi memang sangat kita butuhkan,” kata mantan Kepala Dinas Pendidikan Kaltim yang juga anggota BP-BKT H Syafruddin Pernyata.Mengapa beasiswa untuk para pendidik anak berkebutuhan khusus ini dibuka, karena kata Syafruddin di Kaltim belum ada satu perguruan tinggi pun untuk jurusan ini.
“Unmul ada FKIP, tapi tidak ada pendidikan guru untuk murid berkebutuhan khusus,” kata Espe, begitu ia biasa menulis nama dalam sejumlah karya bukunya.
“Tapi di Kaltim tidak ada satu kabupaten kota pun yang tidak memiliki anak autis, tuna rungu dan tuna daksa,” sambungnya.
Lantas siapa yang bisa dan mau menjadi guru bagi anak-anak berkebutuhan khusus itu?
Anggota Badan Pengelola Beasiswa Kalimantan Timur (BP-BKT) ini melanjutkan, bagi orang tua yang anaknya tumbuh normal, tidak masalah.
“Tapi orang tua yang punya anak berkebutuhan khusus itu bisa merintih karena tidak bisa menyekolahkan anak mereka. Atau tetap sekolah tapi gurunya bukan khusus guru untuk anak berkebutuhan khusus,” jelas Syafruddin.
“Lalu kita usulkan, dan gubernur sangat mendukung,” ungkapnya.
Setelah mendapat restu Gubernur Isran Noor, kerja sama lalu dibuka dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Awalnya tidak ada yang mendaftar.
“Kita siasati lagi. Selain UKT (uang kuliah tunggal), kita tambah lagi dengan living cost. Sekarang sudah ada 30 mahasiswa yang kuliah,” ungkap Syafruddin lagi.
Mereka yang berminat pun beragam. Ada yang memang memiliki keterbatasan fisik sejak lahir, keterbatasan sejak remaja, bahkan yang tidak memiliki keterbatasan tapi berniat besar menjadi guru bagi anak berkebutuhan khusus.
“Melihat semangat mereka demi mendidik anak berkebutuhan khusus, saya terharu sampai meneteskan air mata,” ucapnya.
Selain itu dia juga mengungkapkan bahwa program BKT sesungguhnya bukan untuk pemerataan.”Beasiswa Kalimantan Timur itu lebih ke upaya peningkatan prestasi pendidikan,” kata Syafruddin Pernyata, awal pekan ini.
BKT memang digagas oleh Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi untuk meningkatkan kualitas pendidikan generasi Kaltim.
“Karena untuk pemerataan sudah ada bantuan operasional pendidikan (BOP),” kata Syafruddin Pernyata, penulis yang juga kerap disapa Espe itu.
“Pak Gubernur berharap agar 10 atau 20 tahun mendatang akan lahir generasi-generasi hebat ber-KTP Kaltim yang akan memimpin Indonesia. Itu cita-cita besar beliau. Makanya dibuat skoring dengan pertimbangan akreditasi perguruan tinggi, program studi, dan nilai IPK,” ulas Syafruddin.
BOP sendiri adalah program pemerintah untuk pendanaan personalia di satuan pendidikan baik pendidikan dasar maupun menengah dalam bentuk bantuan operasional sekolah (BOS), baik untuk sekolah negeri maupun swasta.Sementara Beasiswa Kalimantan Timur diberikan dengan penilaian (skoring) dalam beberapa kategori, yakni Tuntas Mahasiswa, Stimulan Mahasiswa dan Stimulan Siswa.
Dari ketiga kategori itu masing-masing terdapat klasifikasi. Untuk Tuntas Mahasiswa terdapat tiga klasifikasi yaitu umum (prestasi akademik dan prestasi non-akademik), khusus (miskin, berkebutuhan khusus, berasal dari daerah 3T, anak/cucu veteran, anak korban KDRT, hafidz/hadidzah 30 juz, dan berdasarkan pertimbangan dan kejadian khusus) dan kerja sama.
Sedangkan untuk Stimulan Mahasiswa juga terbagi dalam beberapa klasifikasi. Yakni umum (prestasi akademik dan prestasi non-akademik), khusus (sama dengan Tuntas Mahasiswa), sertifikasi keahlian, penelitian disertasi S3, penyusunan skripsi/tesis/disertasi, pendidikan profesi, pendidikan spesialis dan luar negeri.
Selanjutnya, untuk Stimulan Siswa terdapat klasifikasi umum, khusus dan sertifikasi keahlian. Rincian untuk umum dan khusus sama dengan Tuntas Mahasiswa dan Stimulan Mahasiswa.
Lantas ada pertanyaan, dari ratusan miliar uang yang dikeluarkan, adakah Pemprov memberi syarat agar kelak para penerima beasiswa mau mengabdi ke Kaltim.
Ketua Badan Pengelola Beasiswa Kalimantan Timur (BP-BKT) Iman Hidayat menjawab tidak.
“Sejak awal (2019), kami sudah sampaikan soal ini kepada Pak Gubernur. Beliau menjawab tidak,” kata Iman Hidayat saat peresmian pembukaan pendaftaran Beasiswa Kalimantan Timur tahun 2022, Selasa (22/3/2022).
Seperti diketahui, Beasiswa Kalimantan Timur diberikan kepada pelajar dan mahasiswa Kaltim dalam kategori beasiswa tuntas, stimulan mahasiswa dan stimulan siswa. Bukan hanya penerima beasiswa untuk mahasiswa di perguruan tinggi Kaltim, tapi juga luar Kaltim. Sebagian di Indonesia dan lainnya di sejumlah perguruan tinggi di luar negeri.
Ada semacam kekhawatiran, setelah lulus mereka akan bekerja dan mengabdi di provinsi bahkan negara lain. Gubernur Isran tetap berkata tidak.
“Tidak. Inilah Kaltim untuk Indonesia,” tegas Iman, menirukan jawaban Gubernur Isran Noor kala itu.
Benar saja. Tidak lama kemudian pada 26 Agustus 2019 dari Istana Negara, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ibu kota negara baru pengganti DKI Jakarta adalah Kalimantan Timur.
“Feeling Pak Gubernur luar biasa. Jadi beliau tidak khawatir sumber daya manusia Kaltim akan menyebar ke Indonesia, justeru Indonesianya yang datang ke Kaltim. Maka beliau yakin tidak perlu ada persyaratan itu,” ucap Iman Hidayat disambut tawa puluhan wartawan yang hadir dalam peresmian pembukaan pendaftaran Beasiswa Kalimantan Timur tahun 2022 yang digelar di Ruang Kersik Luway Dinas Pendidikan Kaltim.
Sebagai informasi, pada era kepemimpinan Gubernur H Isran Noor dan Wakil Gubernur H Hadi Mulyadi (tahun 2019, 2020, dan 2021) tercatat sebanyak 61.371 pelajar dan mahasiswa telah menerima beasiswa Kalimantan Timur. Tahun ini, pendaftaran dibuka mulai 22 Maret 2022 hingga 21 Mei 2022. Pemprov Kaltim telah menyiapkan alokasi Rp 156,4 miliar dalam APBD murni tahun ini.
Di era pandemi saat ini, beasiswa Kaltim juga diberikan kepada para anak yang orang tuanya menjadi korban Covid-19 yang dibuktikan dengan surat keterangan.
Beasiswa juga memberikan ruang untuk program studi yang tentunya akan sangat dibutuhkan untuk pembangunan ibu kota baru di Ibu Kota Nusantara (IKN), seperti jurusan Arsitektur Lanskap.
“Kami bahkan sudah mendorong beasiswa ini (arsitektur lanskap) sebelum adanya isu tentang pemindahan IKN. Ternyata betul sangat dibutuhkan,” kata Syafruddin Pernyata.
Pembangunan ibu kota negara di Penajam Paser Utara pastinya akan membutuhkan banyak arsitektur lanskap baik untuk pembangunan kawasan inti pusat pemerintahan, maupun kota-kota penyangga di Balikpapan dan Samarinda. Dan bukan hanya gedung-gedung pemerintahan, tapi juga BUMN dan swasta. (sul/ky/adpimprov kaltim)