ADVERTORIALPemkab Kutim

Kepala DPPKB Kutim Tegaskan Dukung Penurunan Stunting Melalui Sosialisasi

SANGATTA,deltamahakam.co.id – Segala penyakit tak dapat diselesaikan tanpa hadirnya sosialisasi dan penyuluhan spesifik terkait dengan penyakit itu.

Meski terbilang menurun drastis, angka stunting di Kabupaten Kutai Timu (Kutim) tetap harus ditekan. Itulah kenapa, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim), Achmad Junaidi menyotori masalah ini.

Ia menegaskan bahwa memahamkan secara komprehensif masyarakat terkait pencegahan stunting merupakan hal yang sangat penging. Pentingnya asupan gizi yang cukup bagi ibu hamil dan anak-anak di masa pertumbuhannya juga menajdi sorotan Kadis.

Lantaran itu dirinya mengaku pihaknya akan berkomitmen mengedukasi masyarakat guna menurunkan angka stunting tersebut. “Kami akan fokus memberikan edukasi.”

“Edukasi tentang pentingnya gizi seimbang dan pemeriksaan kesehatan rutin bagi ibu hamil dan anak-anak,” tutur Junaidi pada Selasa (27/5/2024).

Untuk menggalakkan niatnya itu, Junaidi mengaku pihaknya bakal melakukan pertemuan dengan warga untuk membicarakan serta mendengar segala masukan. “Kami ingin mendengar langsung dari masyarakat.”

“Kita mau dengar mengenai tantangan yang mereka hadapi dan bagaimana kami bisa membantu. Kami juga akan mengadopsi praktik terbaik dari daerah lain yang berhasil menurunkan angka stunting dan meningkatkan penggunaan kontrasepsi,” sambungnya.

Kadis lebih jauh menyatakan pihaknya akan lebih gencar lagi meningkatkan kesadaran menyangkut betapa pentingnya perencanaan keluarga dan pencegahan stunting.

Junaidi menyebut untuk menyelesaikan masalah kesehatan, tidak cukup hanya keinginan, tetapi juga melalui banyak langkah-langkah strategis yang diperlukan. Ia pun meyakini, bila hal ini dikerjakan dengan baik, maka masyarakat dapat terbebas dari masalah kesehatan.

Terutama kata dia, berkaitan dengan gizi buruk dan stunting. “Kami percaya bahwa dengan edukasi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, masyarakat akan lebih paham dan tergerak untuk menjaga kesehatan reproduksi dan gizi anak-anak mereka,” tutupnya. (ADV)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button