Wakil Ketua DPRD Kutim Gandeng Dispar Gelar Pelatihan Dasar Cokelat
Arfan berterimakasih karena IRT begitu antusias mengikuti pelatihan ini. Dikatakannya, pelatihan ini berkelanjutan. Diprogramkan agar seluruh IRT di Bengalon meningkatkan keterampilannya dalam membuat kue.

SANGATTA,deltamahakam.co.id-Legislator Kutim Arfan, tak henti-hentinya mendukung ibu rumah tangga (IRT) dalam hal pengembangan kreativitas.
Kali ini Arfan kembali menggandeng Dinas Pariwisata (Dispar) Kutim menggelar Pelatihan Dasar Cokelat berlangsung di Hotel Victoria pada Selasa (11/6/2024).
Arfan berterimakasih karena IRT begitu antusias mengikuti pelatihan ini. Dikatakannya, pelatihan ini berkelanjutan. Diprogramkan agar seluruh IRT di Bengalon meningkatkan keterampilannya dalam membuat kue.
“Ini ucapan terima kasih saya kepada ibu-ibu, khususnya Kecamatan Bengalon yang mendukung saya. Yang saya programkan ini sebenarnya kurang lebih 300-an orang, tapi bertahap, 50 sampai 60-an orang satu kali,” terang Arfan.
“Saya juga berterimakasih kepada Dispar karena ada program pelatihan buat kue, merias buah, dan sebagainya. Tujuan kita yang lainnya yahhh membuat ibu-ibu refreshing lah, refreshing yang postif, mereka dapat menikmati fasilitas hotel,” tambahnya.
Arfan menyebut ke depannya masih akan ada pelatihan semacam ini. “Saya kira program ini sungguh luar biasa, yang tadinya ibu-ibu ndak tau bikin kue coklat, sekarang sudah tau, juga menghias kue dan lain-lain. Ibu-ibu tadi antusias sekali dan berharap program ini masih dilanjutkan. Nahh insyaallah ada program lainnya di perubahan, karena masih ada beberapa ibu-ibu yang belum berkesempatan kita bawa.”
Joko Utoro selaku Executif Chef Royal Victoria Hotel, yang juga memandu pelatihan tersebut menyampaikan besarnya antusias masyarakat. Padahal mereka bukan pelaku UMKM.
“Jadi kegiatan ini program Dinas Pariwisata untuk Ibu-Ibu dari berbagi kecamatan. Rata-rata mereka ini bukan pelaku UMKM, tapi kemampuannya juga cukup baik, kita mendorong mereka setelah ini akan melahirkan prouduk atau karya yang bisa dikomersialisasikan,” katanya.
Dirinya lebih berharap, agar pelatihan ini memberi manfaat besar kepada para peserta dan memungkinkan mereka mengembangkan kuliner di Kutim. Pinta dia, semoga pemerintah kembali melakukan pelatihan semacam ini.
“Misalnya coklat rolet mungkin di situ kan bahan dasar tepung terigu coklat bisa dikombinasi dengan tepung ubi kita. Itu sudah saya sampaikan ke peserta bahwa bisa dicampur dengan bahan-bahan yang ada di kutai timur. Tujuannya biar bahan lokal kita juga menjadi ciri khas dalam olahan kuliner,” tukasnya.
Ternyata pelatihan ini bukan hanya diikuti IRT. Anggi salah satu remaja di Kutim juga mengikutinya. “Saya juga hobby buat kue. Harapan kita ke depannya bisa lebih diperdalam lagi dan dipraktekkan untuk buat usaha. Nahh kita juga gabung sama ibu-ibu menambah pengalaman.”
“Nahh buat remaja-remaja di luar sana jangan malu untuk gabung ikuti pelatihan sama ibu-ibu. Walaupun kita masih muda kita juga harus berbaur supaya bisa dapat ilmu dan manfaatnya,” pungkasnya. (ADV)