Terkait Gagasan Soal Museum di Kutim, Pemkab Kutim Gelar FGD Bersama Disdikbud
SANGATTA,deltamahakam.co.id — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait Museum yang tengah digagas untuk Kutim, Selasa (25/6).
Pada kesempatan itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman turut hadir dan mengatakan bahwa cagar budaya dan kesenian menjadi hal yang bersifat universal.
Terlebih kondisi untuk suku Kutai, yang diketahui memiliki keterkaitan dengan dengan etnis melayu. Juga memiliki beberapa kesamaan dengan etnis melayu yang berada di Pulau Sumatera, mulai dari bahasa, dialeg yang digunakan termasuk budaya salah satunya seni tari.
“Nah khusus di Kutai Timur, saya minta untuk segera dalami, karena ada hal yang menarik dari Kutai khas Sangatta,” jelasnya.
Saya mendapatkan informasi bahwa suku Kutai Sangatta, berasal ari Menamang (Muara Bengkal),”ujarnya di hadapan Kapala Disdikbud Kutim Mulyono, Kepala Bidang kebudayaan Padliansyah serta undangan lainnya.
orang nomor satu di Kutim ini mengungkapkan, dari hasil penelitian oleh tim ahli bahwa Kutim menyimpan kekayaan budaya yang cukup luar biasa. Salah satunya, yang terdapat di gunung Karst Tanjung Mangkalihat Sangkulirang, yang ditengarai sudah ada kehidupan manusia, sejak 30 ribu sebelum masehi.
“Artinya salah satu manusia tertua di dunia ada di Karts Tanjung Mangkaliat. Dan jejaknya masih ada sampai sekarang. Dimana banyak gambar telapak tangan yang masih menempel di dinding goa,” ucap Ardiansyah.
Selain itu, dari sisi tampilan yang diperlihatkan oleh masyarakatnya sambungnya, sudah bisa menandakan keberadaannya, yang sudah cukup lama mendiami wilayah, yang sekarang menjadi bagian dari Kabupaten dengan 18 Kecamatan dan memiliki luas 35 ribu kilometer persegi tersebut.
“Dengan adanya FGD, ini saya memberikan apresiasi dan mendorong berdirinya Museum yang ada di Sangatta sebagai bentuk kita menghargai. Selain untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada generasi kita kedepan, bahwa inilah Kutai Timur, jangan sampai kita salah memahami yang berdampak hilangnya identitas diri,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim Padliansyah mengatakan, dengan kekayaan budaya yang luar biasa dimiliki oleh Kabupaten Kutim, saat ini seluruh warisan budaya yang sudah ditemukan, sejak tahun 2008 hanya tersimpan di rumah cagar budaya yang terletak di kompleks Perkantoran Dinas Pemuda dan olahraga (Dispora) Kutim.
“FGD ini menjadi langah awal untuk mendapatkan masukan, saran dan doa restu, untuk pembangunan Museum yang sudah lama di nantikan. Sekaligus menjadi dasar untuk pengajuan Peraturan Daerah (Perda) pendirian Museum,” ucap Padliansyah.
Kegiatan yang di hadiri oleh beberapa perwakilan dari Perangkat Daerah (PD) terkait itu juga menghadirkan dua narasumber yakni dari Dewan Kesenian Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Hamdani serta Budi H dari Balai Kelestarian Kebudayaan wilayah 14 Kaltim-Kaltara. (Adv)