Jimmi Minta Perusahaan Belajar Penanganan Lingkungan di KPC, Ini Alasannya…
Jimmi ; Kalau bisa prestasinya lebih baik dari KPC. Sehingga mereka bersaing dalam mengelola dan menjaga lingkungan. Kitakan yang diwariskan itu aja nanti.
SANGATTA,deltamahakam.co.id-Anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Jimmi meminta perusahaan yang ada di Kutim untuk menjaga lingkungan. Hal ini tak terlepas dari penanganan pasca tambang.
Jimmi menjelaskan, jika perusahaan abai terhadap lingkungan, maka yang akan menerima dampak terbesarnya adalah masyarakat. Untuk mengantisipasi hal itu terjadi, maka perusahaan harus bertanggungjawab terhadap dampak lingkungan yang diakibatkan dari tambang itu.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menjelaskan salah satu perusahaan yang terbaik dalam penanganan lingkungan adalah KPC. Untuk itu, dia menyarankan perusahaan yang ada di Kutim agar meniru KPC dalam penanganan lingkungan pasca tambang.
“KPC yang terbaik dalam menangani lingkungan berkelanjutan. Kami ingin itu menjadi rujukan perusahaan-perusahaan tambang lainnya yang ada di Kutai Timur,” kata Jimmi kepada awak media belum lama ini.
“Kalau bisa prestasinya lebih baik dari KPC. Sehingga mereka bersaing dalam mengelola dan menjaga lingkungan. Kitakan yang diwariskan itu aja nanti,” lanjutnya.
Jimmi menilai, penanganan lingkungan keberlanjutan untuk perusahaan lain masih dalam tahap evaluasi. Bahkan, tak jarang mereka abai terhadap persoalan lingkungan.
“Selain itu, KPC juga yang terbaik dalam hal mengutamakan keselamatan kerja. Perusahaan yang lain masih evaluasi. Mereka harus koreksi dirilah, bahwa masih ada yang terbaik disini,” tegasnya.
Jimmi juga menjelaskan, DPRD Kutim tak memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan terhadap perusahaan ini. Hanya Pemerintah Pusat yang dapat melakukan pengawasan terhadap mereka.
“DPRD Kutim tak punya kewenangan mengawasi perusahaan yang ada di Kutim, yang memiliki hak pengawasan itu yang memberi izin. Sementara mereka diberi izin dari pusat, dan Pemerintah Pusat juga tidak cukup tenaga untuk mengawasi lingkungan yang ada di daerah,” jelasnya
“Jadi harapan kita para perusahaan yang ada di Kutim mempunyai perhatian terhadap lingkungan di Kutai Timur. Mereka harus berpikir lingkungan ini sama dengan lingkungan mereka sendiri, dimana mereka hidup disitu, jadi mereka punya perhatian,” tandasnya. (adv)