Bupati Kutim Buka Seminar Peringatan Hari Lingkungan Hidup
SANGATTA,deltamahakam.co.id-Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menyampaikan aspirasinya terhadap komitmen dan kontribusi besar perusahaan tambang dalam menjaga keseimbangan serta pelestarian ekosistem. Itu disampaikannya kala membuka seminar Nasional Memperingati Hari Lingkungan Hidup dengan tajuk “Restorasi Lingkungan Pertambangan untuk Bumi yang Hijau”, berlangsung di Gedung Serbaguna Bukit Pelangi, gelaran PT KPC, Jumat (26/7/2024).
Dalam kesempatan itu Bupati Ardiansyah memberikan penekanan bahwa betapa pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan. Karena baginya, menjaga alam merupakan bentuk daripada kesyukuran. “Sebagai warga Kutim, kita patut bersyukur dikaruniai sumber daya alam yang melimpah. Pelestarian alam menjadi isu yang sangat penting mengingat kekayaan alam dan ekosistem yang ada di wilayah ini,” jelas Bupati.
Orang nomor satu Kutim itu mengimbau agar bagaimana semua pihak menegaskan komitmennya serta berkontribusi dalam upaya melestarikan lingkungan sebagai aset yang akan diwariskan kepada generasi mendatang. “Kutim menghadapi tantangan besar dalam menjaga dan melindungi lingkungan hidup dari dampak kerusakan akibat aktivitas manusia. Saya mengajak semua pihak untuk berkomitmen dan berkontribusi dalam melestarikan dan menjaga lingkungan untuk diwariskan bagi generasi kita di masa depan,” katanya.
Bupati pun berharap seminar ini mampu melahirkan terobosan dan rekomendasi pengelolaan tambang yang lebih ramah lingkungan, efektif, dan efisien. “Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa sumber daya alam yang ada dapat diwariskan kepada generasi mendatang dalam kondisi yang sehat dan lestari,” jelasnya. (Adv)
Kepala Teknik Tambang PT KPC Hendro Ichwaanto, mengatakan seminar ini bertujuan membahas pentingnya upaya restorasi dan rehabilitasi lingkungan pada sektor pertambangan serta menjajaki solusi inovatif dalam mengurangi dampak negatif pada ekosistem. Para pembicara menghadirkan berbagai perspektif tentang bagaimana industri pertambangan dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Gelaran ini juga disertai sesi diskusi dan workshop interaktif. Peserta bisa sharing pengalaman, strategi, dan teknologi terbaru dalam praktik restorasi. “Dengan fokus pada pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta, seminar ini diharapkan dapat mendorong aksi nyata dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di kawasan pertambangan,” tukasnya. (Adv)