Kisah Pilu Berulang di Sangatta Utara, Dua Kasus Penemuan Jasad Bayi dalam Sepekan

SANGATTA,deltamahakam.co.id – Belum reda duka dan kengerian atas penemuan jasad bayi dalam sebuah totebag di Kanal 2 Sungai Sangatta Utara pada 27 Mei lalu, kini warga kembali digegerkan dengan kasus serupa.
Pada hari Selasa, 3 Juni 2025, sekitar pukul 06.30 WITA, jasad bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di Gang Komando 2 RT 45, Desa Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Utara pada Selasa (3/06/2025)
Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus pembuangan bayi yang memilukan di Sangatta Utara. Kasus pertama, yang terjadi pada 27 Mei, ditemukan anak-anak yang tengah mencari kepiting di Kanal 2.
“Anak-anak yang lagi cari kepiting, mereka yang pertama kali nemu tas itu. Kirain sampah biasa, nggak tahunya…” tutur seorang warga yang berada di lokasi kejadian pada waktu itu, dengan sorot mata yang masih menunjukkan kesedihan mendalam.
Jasad bayi tersebut ditemukan dalam sebuah totebag berwarna hijau terang, yang mencolok di antara rerumputan dekat bibir kanal, menjadi pemandangan yang menyayat hati.
Berselang kurang dari seminggu, kejadian serupa kembali terulang. Penemuan jasad bayi laki-laki pada 3 Juni ini bermula ketika seorang warga, Dedi Indrawandi, mencium bau tak sedap sepulang dari masjid usai melaksanakan sholat subuh.
“Saya pulang dari masjid habis sholat Subuh, mencium bau tidak sedap di sekitar depan rumah,” ungkap Dedi.
Penasaran dengan sumber bau, Dedi melakukan pencarian dan menemukan sebuah kantong plastik putih yang dikerumuni lalat di semak pinggir jalan Gang Komando 2.
Dia sempat berniat menguburnya, namun rasa penasaran mendorongnya untuk membuka kantong tersebut.
“Saya ambil cangkul dan membuat lubang untuk mengubur barang tersebut. Tapi karena penasaran, saya ingin melihat isi di dalam kantong. Setelah saya buka dan tumpahkan ke dalam lubang, saya mendapati jasad bayi dengan kondisi sudah mengeluarkan bau tidak sedap,” jelas Dedi.
Segera setelah penemuan tersebut, Dedi memanggil warga lainnya, Budi Setyo Utomo, untuk memastikan. “Saya panggil Pak Budi bahwa ada jasad bayi yang dibuang,” tambahnya.
Selanjutnya, Ketua RT setempat dihubungi dan laporan diteruskan kepada pihak berwajib, dalam hal ini Polres Kutai Timur.
Diperkirakan, jasad bayi yang ditemukan pada 3 Juni ini telah meninggal dunia sekitar dua hari sebelum ditemukan. Saat ini, jasad bayi telah dibawa ke RSUD Kudungga untuk dilakukan autopsi guna penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
Dua kasus penemuan jasad bayi dalam waktu yang berdekatan ini tentu saja menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat Sangatta Utara.
Pihak kepolisian diharapkan dapat segera mengungkap pelaku di balik tindakan keji ini serta mencari tahu motif di baliknya. Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya edukasi dan dukungan sosial untuk mencegah kasus-kasus serupa terulang di masa mendatang. (*)
Reporter: Anggun