Disdikbud Kutim Dorong Pelestarian Bahasa Kutai Melalui Buku, Kamus, dan Penguatan Seni Budaya di Sekolah
KUTIM – Pelestarian bahasa Kutai menjadi agenda prioritas Disdikbud Kutai Timur dalam beberapa tahun terakhir.
Program revitalisasi yang telah diluncurkan sejak dua hingga tiga tahun lalu kini diteruskan dengan penguatan kegiatan pembelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kutim, Padliansyah, menjelaskan penyusunan buku muatan lokal bahasa Kutai menjadi dasar utama yang memungkinkan program ini berjalan.
Buku tersebut berisi materi pelajaran yang relevan dengan kebutuhan siswa dalam mempelajari bahasa daerah.
Dalam penjelasannya, ia mengatakan, upaya revitalisasi bahasa daerah sudah dimulai lama Disdikbud Kutai Timur.
Mungkin dua atau tiga tahun lalu dengan membuat buku muatan lokal bahasa Kutai.
Kamus bahasa Kutai juga sudah terbit, hasil kerja sama dengan balai bahasa. Guru-guru pun sudah dilatih untuk mengajar itu.
Kerja sama antara Disdikbud dan Balai Bahasa menghasilkan kamus bahasa Kutai yang kini digunakan sebagai referensi baku.
Kamus tersebut menguatkan struktur bahasa dan menjadi pedoman resmi bagi guru yang mengajarkannya di sekolah.
Pelatihan guru yang dilaksanakan dalam beberapa tahap memastikan bahwa tenaga pendidik memiliki kemampuan memadai untuk mengajar bahasa daerah. Guru-guru tersebut kini mengampu pelajaran muatan lokal di sekolah masing-masing.
Padliansyah mengatakan program ini telah berjalan dan diterapkan di sekolah.
Dia menyampaikan, program ini sudah berjalan di sekolah-sekolah, utamanya SD dan SMP.
“Itu sudah ada lama, kita tinggal mengembangkan saja seperti dengan mengadakan talkshow, dan sebagainya. Selain itu ada juga mata pelajaran seni dan budaya daerah,” kata Padliansyah, Jumat (14/11/2025) malam.
Untuk memperkuat implementasi, Disdikbud Kutim juga memasukkan pelajaran seni dan budaya daerah sebagai bagian dari kurikulum.
Mata pelajaran ini memungkinkan siswa memahami bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai bagian dari seni dan ekspresi budaya.
Rencana jangka panjang Disdikbud mencakup penyelenggaraan kegiatan budaya seperti diskusi publik, penampilan seni, dan talkshow yang berkaitan dengan bahasa dan budaya Kutai.
Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan menjaga relevansi bahasa daerah di tengah perkembangan zaman.
Pemerintah Kutai Timur berharap program ini tidak hanya menghasilkan siswa yang memahami bahasa daerah, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas budaya lokal.
Dengan dukungan sekolah dan masyarakat, revitalisasi bahasa Kutai diharapkan terus berkembang dan bertahan dalam jangka panjang. (adv)








