Tingkatkan Potensi Ekraf di Kutai Timur, Disparekraf Gelar Bimtek Selama 3 Hari
Dispar Kutim juga akan memantau perkembangan subsektor lainnya. Rifanie menghimbau para peserta pelatihan untuk dengan seksama menyerap ilmu yang diberikan oleh narasumber.

SANGATTA,deltamahakam.co.id-Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus berupaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di berbagai sektor. Salah satu perangkat daerah yang menjadi pelopor dalam upaya ini adalah Dinas Pariwisata (Dispar) Kutim. Dispar Kutim telah menggagas program peningkatan 17 subsektor Ekonomi Kreatif (Ekraf) melalui pelatihan pengembangan SDM, Ekraf 2023.
Pada Jumat (22/06/2023), Dispar Kutim mengadakan Pelatihan Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif selama tiga hari (23 hingga 25 Juni 2023) di Pelangi Room, Hotel Royal Victoria, Sangatta Utara. Kegiatan ini diikuti oleh 75 peserta yang mewakili masing-masing 17 subsektor Ekraf, seperti arsitektur, musik, seni rupa, desain produk, kuliner, dan fotografi.
Pelatihan tersebut dibuka secara langsung oleh Kepala Dispar Kutim, melalui Kabid Ekraf, Rifanie. Dalam sambutannya, Rifanie menyampaikan bahwa meskipun Ekraf masih merupakan hal yang baru bagi Dispar Kutim, namun di Kutim sendiri sudah terdapat beberapa komunitas dan individu yang aktif dalam bidang tersebut.
“Ekraf itu sudah lama ada di Kutim sendiri. Contohnya fotografi, sudah banyak komunitas fotografi di Kutim, di film juga sudah banyak dari mereka yang karyanya sudah diikutkan lomba sampai di tingkat nasional. Jadi, jauh sebelum ada program pengembangan Ekraf sendiri, mereka-mereka ini sudah jauh lebih dulu terjun di dunia Ekraf ini dan masih banyak lagi contoh lainnya,” jelas Rifanie.
Rifanie juga mengungkapkan bahwa potensi Ekraf di Kutim sangat tinggi, meskipun masih perlu dilakukan evaluasi yang lebih mendalam untuk mengetahui sejauh mana potensi tersebut. Namun, dari 17 subsektor yang ada, setidaknya ada enam subsektor yang sudah menjadi andalan Kutim, seperti fashion, kuliner, musik, kriya, fotografi, dan film.
Selain keenam subsektor tersebut, Dispar Kutim juga akan memantau perkembangan subsektor lainnya. Rifanie menghimbau para peserta pelatihan untuk dengan seksama menyerap ilmu yang diberikan oleh narasumber. Ia menekankan bahwa ilmu yang diperoleh tidak hanya berguna bagi diri sendiri, tetapi juga bisa diimplementasikan dalam masyarakat dan dunia kerja.
“Ujung-ujungnya juga nanti ada nilai tambah di situ, contohnya seperti fotografi. Karena sudah dibekali dengan ilmu yang memadai, hasil jepretan mereka memiliki nilai jual yang lumayan. Dan mungkin juga bisa diikutkan dalam lomba-lomba yang jika berhasil juara bisa mengharumkan nama Kutim. Ini merupakan bagian dari harapan kita, agar bisa mengangkat nama Kutim dari segi ekonomi kreatifnya,” tambahnya.
Dengan adanya pelatihan pengembangan SDM Ekraf ini, Pemkab Kutim berharap dapat meningkatkan potensi Ekraf di daerah tersebut. Dukungan pemerintah dan keterlibatan aktif masyarakat dalam bidang Ekonomi Kreatif diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan citra Kutai Timur secara keseluruhan. (ADV/dm18)