Tingkatkan Layanan Kegawatdaruratan, Pemkab Kutim Bimtek Operator Call Center 112
SANGATTA,deltamahakam.co.id — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melalui lakukan Bimtek pengenalan Layanan Aduan Kegawatdaruratan Call Center 112 dan Pengenalan Kejadian Kegawatdaruratan pada operator Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper).
Hari kedua Bimtek, para operator diberi pemahaman pengatahuan kedarutan, mengenal Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait struktur komando, pengatahuan ejaan dan sandi yang digunakan SKPD, ketrampilan penggunaan telepon dan komputer, ketrampilan penggunaan aplikasi dan teknologi.
“Kemudiaan untuk sikap, harus peduli, responsif terhadap laporan. Kerja team (kompak), empati, dapat mengola empati dan stress, optimis terhadap pekerjaan dan rekan,” kata Rahadian Agustani, yang menjadi narasumber dalam Bimtek Call Center 112 tersebut, Kamis (30/5) di Hotel Khas Tugu, Yogyakarta.
Rahardian menyebut ada beberapa jenis panggilan, termasik informasi, prank (iseng), ghost (hening) dan normal/darurat
Dia menjelaskan, terdapat berbagak cara bagaimana menangani panggilan-panggilan tersebut.
Salah satunya, panganganan panggilan iseng (prank), harus menginformasikan kepada penelpon, terkait fungsi 112 dan ancaman hukuman bila menyalahgunakan kedaruratan 112.
Tekan tombol prank IVR dan bila perlu blokir nomor tersebut.
Lebih lanjut, terdapat pula beberapa ketrampilan yang harus operator call center miliki. Yaitu, ketrampilan komunikasi lisan dan tulisan, ketrampilan mendengar, ketrampilan menganalisa permasalahan dan penanganan kegawatdarutan serta kemampuan pengambilan keputusan dengan cepat.
“Dan yang tidak kalah penting adalah mengetahui kode etik call taker, yaitu profesional dengan menangani semua panggilan dengan serius. Berikut, jaga rahasia. Artinya data pribadin penelpon dan segala bentuk informasi,” jelas
Setelah semua materi telah disampaikan, Bimtek ini ditutup Kepala Bidang IKP dan Kehumasan Diskominfo Staper Kutim, Lisa Komentin.
Ia berharap dengan pembekalan melalui materi maupun kunjungan di Dikominsta Kota Magelang, bisa menjadi bekal/ilmu dalam upaya meningkatkan SDM para operator Call Center 112.
“Pulang dari disini saya harap, bisa menerapkan ilmu yang didapatkan dengan baik. Sehingga dalam menerima dan menyalurkan informasi kedaruratan bisa berjalan dengan baik,” tandasnya. (Adv)