BUMDes BPM Tingkatkan PADes, Desa Batuah Raih Tambahan Rp 25 Juta
Rasyid : Berharap BUMDes dapat menggarap sektor keuangan dengan bekerja sama dengan perbankan, seperti BRIlink, untuk menambah potensi penghasilan yang belum digarap maksimal.

KUTAI KARTANEGARA,deltamahakam.co.id – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Batuah Prima Mandiri (BPM), milik Pemerintah Desa (Pemdes) Batuah, menunjukkan hasil positif pada tahun 2023 dengan menyumbang pendapatan dari sektor Pendapatan Asli Desa (PADes) sebesar Rp 25 juta.
Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, memberikan apresiasi atas pencapaian BUMDes BPM, terutama kinerja maksimal dari pengurus BUMDes. “Strategi yang dijalankan BUMDes sudah sangat baik, sehingga mampu meningkatkan pendapatan,” jelas Abdul Rasyid.
Sebagai Komisaris BUMDes BPM, Rasyid menegaskan bahwa tujuan BUMDes tidak hanya untuk menghasilkan PADes, tetapi juga untuk berkolaborasi dan menciptakan peluang usaha yang dapat membangkitkan perekonomian masyarakat Desa Batuah. “Ukuran pendapatannya bukan soal banyaknya, tapi sistem yang dijalankan. Kalau sistem sudah berjalan, akan menumbuhkan kepercayaan kepada pihak lain yang akan bekerjasama dengan BUMDes,” tambahnya.
Rasyid juga berharap BUMDes dapat menggarap sektor keuangan dengan bekerja sama dengan perbankan, seperti BRIlink, untuk menambah potensi penghasilan yang belum digarap maksimal. Pertemuan dengan pihak BRI telah dilakukan dan diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh pengurus BUMDes BPM untuk memastikan peluang besar ini tidak terbuang sia-sia.
“Semuanya harus bergerak bersama-sama. Kalau ada peluang sampaikan ke BUMDes, kalau ada kendala dibantu, sehingga semuanya bisa berjalan. Kalau BUMDes bagus, semua akan merasakan manfaat, karena jelas untuk PADes,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur BUMDes BPM, Ardiansyah, yang diwakili Hendro Gunawan, mengatakan bahwa pada tahun 2023 BUMDes hanya mampu memberikan Rp 25.814.000 untuk PADes dari total pendapatan yang mencapai lebih dari Rp 100 juta, setelah dikurangi operasional dan tambahan modal awal sebesar 15 persen.
“Kendalanya ada beberapa kerja sama berakhir sehubungan dengan aktivitas beberapa perusahaan terhenti. Kami sedang menjajaki beberapa peluang kerja sama, semoga bisa segera terealisasi dan akan meningkatkan pendapatan asli desa,” tutupnya. (adv)