Kutai TimurLintas Daerah

Tingkatkan Produksi Pertanian, Desa Miau Baru Diproyeksi Jadi Sentra Padi di Kutim

Ardiansyah Sulaiman ; Jika rata – rata setiap hektare menghasilkan 4-6 ton per panen di luasan 315 hektare berarti 1.575 ton per tahun. Dalam setahun 2 kali panen artinya bisa mencapai 3.150 ton padi per tahun. Sangat signifikan untuk memenuhi kebutuhan beras di Kutim.

KUTAI TIMUR,deltamahakam.co.id-Desa Miau Baru di Kecamatan Kongbeng akan jadi salah satu sentra lumbung padi di Kutim. Saat ini luasan sawah yang berproduksi sekitar 315 hektare dan akan ditingkatkan hingga mencapai 1000 hektare.

“Jika rata – rata setiap hektare menghasilkan 4-6 ton per panen di luasan 315 hektare berarti 1.575 ton per tahun. Dalam setahun 2 kali panen artinya bisa mencapai 3.150 ton padi per tahun. Sangat signifikan untuk memenuhi kebutuhan beras di Kutim,” jelas Bupati Ardiansyah Sulaiman saat mendampingi kunjungan kerja Gubernur Kaltim Isran Noor di Kecamatan Kongbeng pada Kamis (24/8/2023).

Mantan legislator ini menambahkan, di Kutim ada beberapa wilayah yang menjadi sentra padi. Diantaranya di Kecamatan Teluk Pandan, Kaubun dan Kongbeng. Selanjutnya Pemkab Kutim berencana mencetak sawah baru. Di Desa Miau Baru memiliki potensi perluasan hingga 1000 hektare. Selain itu untuk peningkatan produksi, Pemkab Kutim beberapa waktu lalu telah menyerahkan hand traktor kepada beberapa kelompok tani (Poktan). Poktan di Miau Baru maupun di sentra-sentra yang lain.

Menurut informasi, saat ini jumlah petani milenial sudah cukup banyak. Hal ini menjadi kabar gembira, generasi muda sudah tertarik bekerja di bidang pertanian. Menurut Ardiansyah, menjadi petani memiliki prospek yang menjanjikan.

“Sebagai contoh eksportir pisang dari Desa Kadungan Jaya, Kaubun adalah pemuda. Belum termasuk anak -anak muda yang menggeluti bidang usaha rintisan (start-up),” ungkap Ardiansyah.

Ditambahkannya, hingga Juli 2023 ini ekspor pisang kepok mencapai 1.760 ton. Selain itu petani Kutim juga telah mengekspor keripik pisang, lidi sawit, amplang, nanas dan ikan asin air tawar.

Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor mengapresiasi toleransi yang terus terjaga di Kutim, khususnya di Kongbeng. Dia menyebut perbedaan adalah anugerah, rahmat yang harus dijaga.

“Secara pribadi, saya merasa sangat bangga, bahagia melihat toleransi yang terjalin hingga saat ini. Inilah yang menjadi magnet wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia. Bagaimana hidup berdampingan, saling menghargai satu dengan lainnya dan bersama-sama membangun bangsa ini,” ungkap Isran dalam kunjungannya yang turut dihadiri Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, Wakil Ketua II DPRD Kutim Arpan, Anggota legislatif Kajan Lahang, Kadis Pemberdayaan Masyarakat – Pemerintahan Desa (DPMPDes), Yuriansyah, Sesprov Kaltim Sri Wahyuni dan jajaran Pemprov Kaltim.(*/Kominfo Kutim)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button